KOMPAS.com – Banjir kembali melanda Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (25/2/2020). Tanpa disadari, banjir menyebabkan beragam jenis penyakit mulai dari diare sampai ISPA.
Berikut tujuh penyakit pasca-banjir yang dirangkum Kompas.com:
1. Diare
Diare ditandai oleh gejala encernya feses dan frekuensi BAB yang lebih sering dari biasanya. Bakteri penyebab diare yang paling umum yaitu rotavirus, shigella, E.coli, cryptosporidium, dan lain sebagainya.
Saat banjir tiba, sumber air bersih khususnya dari sumur dangkal banyak yang tercemar bakteri maupun virus. Fasilitas air bersih di pengungsian saat banjir juga minim ketersediaan air bersih.
2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
DBD ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Tekadang DBD dapat menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang serasa retak. DBD yang parah, dikenal dengan Viral Hemorrhagic Fever (VHF atau demam berdarah virus).
Pasca-banjir, akan terdapat banyak genangan air. Disengaja maupun tidak, genangan ini berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk.
3. Kencing tikus
Kencing tikus disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral yang disebut Leptospira interrogans. Penyebarannya bisa melalui sentuhan, yaitu saat menyentuh tanah atau air, tanah basah, atau tanaman yang terkontaminasi oleh urine binatang yang terinfeksi.
Selain tikus, hewan yang paling sering menularkan leptospirosis adalah sapi, babi, anjing, reptil, dan hewan amfibi, serta hewan pengerat lainnya.
Baca juga: Sering Dialami Korban Banjir, Apa Itu Penyakit Kencing Tikus?
Gejala kencing tikus yaitu demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, mata merah, menggigil, otot betis sakit, dan sakit perut. Pada kasus tertentu bahkan dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis, hingga kegagalan pernapasan.
4. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ISPA disebabkan bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utamanya batuk, demam, terkadang disertai sesak napas, sampai nyeri dada.
5. Penyakit kulit