KOMPAS.com - Ratusan siswa SMPN 1 Turi Sleman hanyut terbawa arus ketika melakukan kegiatan susur sungai sebagai bagian dari pramuka di Sungai Sempor, Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pada Jumat (21/2/2020).
Dituturkan oleh salah seorang siswa, Salma Kusuma Haryani, kegiatan susur sungai dimulai dengan cuaca gerimis dan aliran sungai yang normal. Namun, di tengah-tengah sungai tiba-tiba datang air deras dari hulu yang menyeret ratusan siswa.
Akibat kejadian ini, 23 terkonfirmasi luka-luka, sementara tujuh korban meninggal.
Menanggapi peristiwa ini, Pakar Hidrologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Pramono Hadi, berkata bahwa peristiwa banjir secara tiba-tiba dan menghanyutkan ratusan siswa di Sleman ini sangat mengkhawatirkan dan perlu perhatian khusus.
Baca juga: Akhir Pekan, Ini Daftar Wilayah Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang
"Mungkin itu karena banyak anak (siswa), maka menjadi berisik suasananya, pada saat air datang, tidak terdengar. Yang jelas mereka abai, padahal suasana siangnya kan sudah mendung," kata Pramono kepada Kompas.com, Sabtu (22/2/2020).
Oleh sebab itulah, menurut Pramono, peristiwa seperti ini sebaiknya dijadikan pelajaran berharga bahwa kurikulum kebencanaan harus diberikan sejak dini dan terus-menerus, disertai gladi yang rutin.
Terutama karena di wilayah Indonesia sendiri, secara umum merupakan kawasan rawan bencana alam dan buatan seiring dengan laju pembangunan yang tinggi.
Nah, apabila hal serupa terjadi kembali dan Anda berada dalam posisi siswa SMPN 1 Turi, Pramono menyarankan untuk tidak melawan arus sungai, tetapi segera keluar dari arus air.
Baca juga: Viral Mobil Hanyut Terseret Banjir, Seberapa Besar Kekuatannya?
Lalu, cobalah untuk lari ke arah hilir dan menepilah.
Sementara itu, trik berpegangan tangan dan membentuk formasi dalam penyelamatan diri saat terhempas dan terhanyut banjir seperti yang banyak ditayangkan di Youtube tidak bisa ditiru.
"Cara seperti yang di video Youtube hanya untuk uji, tidak bisa ditiru dalam praktik," ujar Pramono.
Dia lantas berkata bahwa dalam situasi seperti ini, kemampuan survival dasar individu, seperti berenang, menjadi penting.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.