Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2020, 19:20 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemerintah berbagai negara dan para ilmuwan mengkhawatirkan munculnya mutasi baru Covid-19 di kapal pesiar Diamond Princess yang berada di perairan Yokohama, Jepang.

Kekhawatiran ini timbul akibat minimnya gejala dan lamanya durasi inkubasi beberapa orang yang terinfeksi virus di kapal itu itu.

Sesditjen Pencegahan dan Penangan Penyakit Kementerian Kesehatan, dr Achmad Yurianto, mengatakan, kelihatannya sekarang justru orang itu hasilnya positif, tapi gejalanya ringan dan beberapa dilaporkan tanpa gejala.

Baca juga: Studi Baru, Virus Corona Wuhan Diduga Lebih Menular dari Perkiraan WHO

Disebutkan pula oleh Yurianto dalam jumpa media di Gedung Kemenkes RI Jakarta, Jumat (21/2/2020), bahwa gejala yang ada telah bergeser menjadi seperti flu biasa, di mana pasien tidak mengalami panas tinggi, batuk berlebih atau juga pilek.

Keadaan terinfeksi virus tapi tidak menunjukkan gejala ini memang lebih mengkhawatirkan, karena membuat penyakit lebih sulit diidentifikasi dari keadaan fisik luar pasien saja.

Oleh sebab itu, semua orang di kapal pesiar Diamond Princess dengan dan tanpa gejala sekalipun harus menjalani skrining terpadu.

Yurianto berkata bahwa jika tidak dilakukan skrining, meskipun orang tersebut terlihat sehat, dikhawatirkan bisa terjadi kematian yang tiba-tiba pada pasien yang tidak dicurigai menderita Covid-19.

Baca juga: Update Virus Corona 21 Februari: 2.247 Meninggal, 76,738 Terinfeksi

"Ini juga yang kemudian menjadi perhatian pihak WHO, dan ini juga menjadikan kewaspadaan makin ditingkatkan," ujarnya.

Waktu karantina khusus bagi orang-orang dari kapal pesiar Diamond Princess juga ditingkatkan menjadi 28 hari.

Pasalnya, ada pasien positif Covid-19 yang baru dinyatakan positif pada hari ke-20 terinfeksi virus, melewati masa inkubasi 14 hari yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com