“Biasanya kematian mendadak akibat jantung yang disebabkan oleh gejala-gejala fisik, ciri-ciri risiko jantung yang dapat dikendalikan, dan ciri-ciri risiko jantung yang tidak dapat dikendalikan tersebut diabaikan,” papar Ronaldi.
Menurut Ronaldi, asam lambung tidak berhubungan dengan detak jantung yang berdebar-debar sehingga detak jantung tersebut berhenti.
“Intinya kembali lagi, keluhannya sama atau mirip. Tapi bukan berarti asam lambung menyebabkan serangan jantung ataupun sebaliknya. Keluhan di lambung bisa bikin rasa terbakar di ulu hati karena jantung letaknya juga berdekatan dengan ulu hati,” papar ia.
Masih menurut Ronaldi, penyebab sesak napas akibat asam lambung atau GERD lebih mudah dideteksi dini dibandingkan sesak napas akibat jantung.
Baca juga: Ashraf Sinclair Meninggal, Kenali 2 Kemungkinan Gangguan Jantung yang Picu Kematian Mendadak
Jika seseorang memiliki pola hidup yang tidak sehat seperti telat makan atau mengonsumsi kopi, asam, dan makanan pedas secara berlebihan, potensi GERD bisa muncul kapan saja.
“Jika mengalami serangan jantung, sebaiknya penderita segera dibawa ke dokter untuk ditindaklanjuti secara medis seperti diberikan oksigen dan terapi obat-obatan, yang bertujuan untuk melebarkan atau mengembalikan aliran darah yang tersumbat di pembuluh darah jantung,” tutur Ronaldi.
Untuk mengetahui bagian pembuluh darah yang tersumbat, pasien dapat melakukan tes EKG, treadmill jantung, MSCT Coroner, dan Angiography Coroner.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.