KOMPAS.com - Virus corona Wuhan atau SARS-CoV-2 dianggap dapat menyebabkan badai sitokin pada paru pasien yang terinfeksi virus tersebut. Hal ini disebut bisa menyebabkan kematian.
Konsultan Paru Sub Infeksi RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan MSc SpP(K), menyatakan bahwa Covid-19 dapat menyebabkan badai sitokin dan berujung kematian itu sangat bisa terjadi.
Pada prinsipnya, jika ada virus yang masuk ke dalam organ paru di tubuh, maka reaksi yang timbul adalah keluarnya sitokin-sitokin.
Untuk diketahui, sitokin adalah protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh untuk melakukan berbagai fungsi dan penting dalam penanda sinyal sel.
Pelepasan atau keluarnya sitokin ini dapat mempengaruhi perilaku sel di sekitarnya.
Baca juga: Nama Virus Corona Wuhan Sekarang SARS-CoV-2, Ini Bedanya dengan Covid-19
Sitokin yang keluar dalam jumlah sedikit tidak memiliki pengaruh pada kondisi paru pasien, atau keadaan parunya tidak bermasalah.
Akan tetapi kalau jumlah sitokin yang dikeluarkan di paru sudah banyak, disebut sebagai badai sitokin, maka itu akan membuat paru sangat padat dan kaku.
"Itulah yang membuat dia (pasien) sesak, susah bernapas, dan itu yang bisa menyebabkan meninggal," kata Erlina dalam acara "Forum Diskusi SOHO: Cegah Corona dengan Perkuat Sistem Kekebalan Tubuh", Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Berujung pada kematian akibat badai sitokin ini tergantung pada daya tahan atau sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus yang masuk, juga jumlah virus yang masuk.
Baca juga: Vaksin Covid-19, Kenapa Bikinnya Perlu 18 Bulan?
"Ya kalau virusnya sedikit, imunnya kuat, ya virusnya kalah, orangnya sembuh," tuturnya.
Namun, jika kondisi imun pasien rendah dan jumlah virus yang masuk banyak, virus itu menang dan terjadilah semua reaksi di dalam tubuh.
Perihal kaitan badai sitokin yang bisa ditangkal dengan curcumin yang terkandung dalam berbagai rempah, Erlina mengaku tidak bisa menjawabnya.
Baca juga: Viral Covid-19 Bisa Ditangkal dengan Curcumin, Ini Penjelasan Ahli
Hal itu dikarenakan hingga saat ini belum ada kajian atau bukti ilmiah mengenai curcumin dan badai sitokin terutama yang disebabkan oleh virus Corona Wuhan atau Covid-19.
"Bahwa curcumin bisa meningkatkan sistem imun, oke, karena itu memang dianggap jamu dan obat tradisional. Tapi kalau sudah badai sitokin kita gak bisa lagi, itu harus tindakan medis," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.