Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Vaksin Covid-19, Kenapa Bikinnya Perlu 18 Bulan?

Kompas.com - 20/02/2020, 07:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tantangan lainnya ke depan

Tantangan lain adalah membuat protein dari virus yang dibutuhkan untuk mengembangkan vaksin potensial. Protein ini didesain secara khusus untuk memperoleh respons imun ketika diberikan dan memungkinkan sistem imun seseorang untuk melindunginya dari infeksi virus pada masa depan.

Untungnya, kemajuan terbaru dalam memahami protein virus, termasuk struktur dan fungsinya, telah memungkinkan penelitian ini berkembang di seluruh dunia dengan kecepatan yang luar biasa.

Mengembangkan satu vaksin merupakan pekerjaan yang besar dan bukan sesuatu yang dapat diselesaikan dalam semalam. Namun jika semuanya berjalan sesuai rencana, hal ini dapat diraih lebih cepat dibandingkan dengan apa yang telah kita lakukan sebelumnya.

Begitu banyak pelajaran yang dipetik selama wabah SARS pada 2002-2003. Pengetahuan yang diperoleh komunitas ilmuwan global dari usaha mengembangkan vaksin SARS sebelumnya telah memberikan langkah awal untuk pengembangan vaksin virus ini.

Rob Grenfell

Director of Health and Biosecurity, CSIRO

Trevor Drew

Director of the Australian Animal Health Laboratory (AAHL), CSIRO

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Alasan mengapa WHO mengatakan vaksin COVID-19 baru ada dalam 18 bulan". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com