KOMPAS.com - Aktor asal Malaysia, Ashraf Sinclair, dikabarkan meninggal dunia pagi ini, Selasa (18/2/2020).
Suami dari penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) itu meninggal karena serangan jantung pada usia 40 tahun.
Dari informasi yang dihimpun Antara News, Asraf mengembuskan napas terakhir pada pukul 04.51 WIB di RS MMC Kuningan, Jakarta.
Untuk diketahui, beberapa serangan jantung ada yang muncul dengan sangat cepat dan intens. Hal ini salah satunya dialami mendiang mantan aktor cilik Cecep Reza "Bombom".
Baca juga: Ashraf Sinclair Meninggal, Masih Muda dan Olahraga, Mengapa Bisa Kena Serangan Jantung?
Dalam pemberitaan Kompas.com Sains edisi Rabu (20/11/2019), Dr dr Antonia Anna Lukito, SpJP(K), FIHA FSCAI, FAPSIC dari Perhimpunan Intervensi Kardiologi Indonesia (PIKI) dan Pokja Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) mengatakan, serangan jantung yang terjadi mendadak biasanya terjadi dalam waktu sangat singkat dan sulit tertolong.
Sebagian kecil kasus kematian jantung mendadak tidak memiliki gejala apa pun.
"Pada umumnya, kasus kematian jantung mendadak disebabkan oleh gangguan irama jantung yang mendadak konslet," imbuh dia.
Irama jantung mendadak konslet maksudnya detak jantung seseorang tiba-tiba sangat cepat, yakni bisa berdetak 150 sampai 200 kali per menit. Padahal normalnya, jantung kita berdetak 60 sampai 80 kali per menit.
"Terlalu cepat sehingga jantung tidak memompa dengan efektif. Saat denyut jantung berdetak cepat sekali, itu membuat darah yang dikeluarkan tidak banyak," kata Antonia.
"Karena kan jantung harus isi darah, buang, isi, buang. Nah, kalau denyutnya sangat cepat, dia (jantung) tidak sempat mengisi (darah), jadi enggak ada yang dibuang," imbuhnya.
Hal ini seperti denyut terus berkepak, tetapi tidak dapat mengisi dan menyalurkan darah ke seluruh organ tubuh, tak terkecuali otak.
Antonia menjelaskan, ketika otak tidak mendapat darah dalam waktu empat menit, maka seseorang akan langsung tidak sadarkan diri.
"Tidak sadar dan tidak ditolong dengan cepat, namanya sudah mati batang otaknya," ungkap Antonia.
Meski ada yang mengalami serangan jantung mendadak, kebanyakan kasus serangan jantung mulai secara perlahan, yakni dimulai dengan rasa sakit ringan atau tidak nyaman.
Berikut beberapa tanda atau gejala awal seseorang mengalami serangan jantung seperti dilandir Heart.org:
1. Dada terasa tidak nyaman
Sebagian besar serangan jantung melibatkan ketidaknyamanan di bagian tengah dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit. Bisa hilang, kemudian muncul lagi.
Kondisi ini terasa seperti ada tekanan yang tidak nyaman, terasa seperti diremas dan sakit.
2. Tubuh bagian atas tidak nyaman
Gejalanya bisa berupa rasa sakit atau tidak nyaman di salah satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang, atau perut.
3. Sesak napas
Sesak napas dapat terjadi dengan atau tanpa ketidaknyamanan di dada.
4. Tanda lain
Tanda lain yang mungkin terjadi antara lain berkeringat dingin, mual, dan pusing.
Dalam berita sebelumnya, dokter spesialis jantung dan pembuluh dari Rumah Sakit Universitas Indonesia dr Dian Zamroni, SpJP(K) mengatakan bahwa laki-laki lebih berisiko kena serangan jantung dibanding perempuan.
"Laki-laki lebih berisiko karena perempuan mengalami menstruasi dan menghasilkan hormon estrogen yang bersifat protektif terhadap pembuluh darah," kata Dian.
Namun, bila serangan jantung dialami wanita, gejala yang paling umum adalah nyeri dada (angina).
Selain itu, perempuan lebih mungkin mengalami gejala umum, seperti sesak napas, mual atau muntah, dan sakit punggung atau rahang.
Baca juga: Kenali Gejala Serangan Jantung Pada Perempuan hingga Pencegahannya
Pelajari gejala serangan jantung, dan ingat bahwa jika Anda tidak yakin mengalami serangan jantung, lebih baik periksakan.
Setiap menit sangat penting. Tindakan cepat dapat menyelamatkan nyawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.