KOMPAS.com - Nyeri haid atau menstruasi kerap dialami wanita, dengan tingkat keparahan yang beragam. Gangguan nyeri haid dianggap menjadi gangguan yang sangat luas penyebaran kasusnya, termasuk di Indonesia.
Biasanya nyeri dirasakan seorang perempuan pada hari pertama periode menstruasinya. Akan tetapi, tidak sedikit perempuan yang merasakan nyeri selama periode menstruasi itu berlangsung. Bahkan, tak jarang terasa sangat menyakitkan.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Dr dr Kanadi Sumapraja SpOG-KFER MSc mengatakan bahwa nyeri menstruasi tergolong dalam dua kelompok, yaitu nyeri haid primer dan sekunder.
Nyeri haid primer adalah kondisi perempuan yang merasakan rasa nyeri haid sejak kali pertama menstruasi.
Tetapi, perempuan yang mengalami nyeri haid primer tidak lebih banyak daripada nyeri haid sekunder.
"Kalau nyeri haid primer itu bawaan dan jumlahnya tidak banyak," kata Kanadi dalam acara "RSPI: Mengenal Gangguan Menstruasi", Jakarta, Kamis (13/2/2020).
Kondisi nyeri haid sekunder adalah ketika perempuan tidak memiliki masalah nyeri ketika pertama haid. Tetapi dalam kurun waktu beberapa tahun kemudian, ia mengalami nyeri menstruasi.
"Itu ada yang haidnya sampai sakit sekali, dan bahkan ada juga yang masuk IGD tiap bulan," kata dia.
Nyeri menstruasi sekunder ini perlu di waspadai karena pada banyak kasus, kondisi ini berhubungan dengan penyakit endometriosis.
Baca juga: Nyeri Berlebih saat Haid? Waspada Endometriosis, Si Pemicu Susah Hamil
Kanadi berkata, endometriosis adalah kondisi suatu jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim atau endometrium, tumbuh dan menumpuk di luar rahim.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.