KOMPAS.com - Musim hujan seringkali identik dengan melonjaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), terutama di wilayah tropis termasuk Indonesia. Bagaimana sebenarnya DBD ini dapat menyerang tubuh manusia?
Kompas.com menemui Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Dr dr Leonard Nainggolan SpPD-KPTI.
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Sejauh ini yang diketahui, DBD ditularkan oleh gigitan nyamuk.
Baca juga: Lupakan Sejenak Virus Corona, Demam Berdarah Menghantui Kita
Ada dua jenis nyamuk sebagai perantara penularan virus dengue terhadap tubuh seorang manusia hingga menjadi penyakit DBD yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
"Kedua nyamuk ini yang dipercaya sebagai vektor atau perantara untuk menularkan virus dengue, penyebab penyakit DBD," kata Leo, saat dijumpai di ruang kerjanya, Senin (10/2/2020).
Leo berkata, seseorang yang terkena DBD, di pembuluh darahnya terdapat virus dengue.
Ketika nyamuk biasa dari kedua jenis nyamuk perantara ini mengisap darah pada pasien positif DBD, virus dengue tersebut juga ikut mengalir di dalam tubuh nyamuk tadi.
Dalam nyamuk yang tadi, virus dengue ini bisa hidup. Sehingga sewaktu-waktu saat nyamuk tersebut menggigit orang yang sehat, virus dengue yang ada di dalam tubuh nyamuk itu ikut ditinggalkan melalui air liur nyamuk.
Dari situlah terjadi proses penularan virus dengue yang dibawa dari pasien DBD sebelumnya.
Baca juga: 4 Jenis Virus Penyebab Demam Berdarah dan Karakteristiknya
Untuk diketahui, seekor nyamuk bisa menularkan lebih dari satu orang pasien DBD, inilah yang disebut multiple bite.
"Jadi menggigit beberapa kali, menggigit orang yang sakit (DBD) dulu, ketika nyamuk itu lapar, dia menggigit orang yang sehat dan virus dengue pindah ke orang sehat tadi," kata dia.
Perihal penularan ini sendiri, kata Leo, seperti mata rantai. siapa yang pertama memiliki virus dengue itu sendiri, entah pada nyamuk perantara penularan itu sendiri, atau pasien DBD itu sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.