Efek samping tramadol
Dilansir drugs.com, beberapa orang yang mengonsumsi tramadol bisa mengalami reaksi alergi seperti gatal-gatal, sulit bernafas, bengkak di wajah atau tenggorokan.
Selain itu, ada juga yang mengalami reaksi kulit yang parah (termasuk sensasi terbakar di mata, sakit kulit, kulit merah, atau ungu di mata Anda). Ada juga yang mengalami ruam yang menyebar dan menyebabkan kulit lepuh hingga mengelupas.
Seperti obat-obatan narkotika lainnya, tramadol dapat memperlambat pernapasan Anda. Kematian dapat terjadi jika pernapasan menjadi terlalu lemah.
Seseorang yang merawat Anda harus mencari pertolongan medis darurat jika Anda memiliki pernapasan lambat dengan jeda panjang, bibir berwarna biru, atau jika Anda sulit untuk bangun.
Hubungi dokter jika Anda mengalami:
Cari pertolongan medis segera jika Anda memiliki gejala sindrom serotonin, seperti: agitasi, halusinasi, demam, berkeringat, menggigil, detak jantung yang cepat, kekakuan otot, berkedut, kehilangan koordinasi, mual, muntah, atau diare.
Efek samping yang serius lebih mungkin terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan mereka yang kelebihan berat badan, kurang gizi, atau lemah.
Penggunaan jangka panjang dari obat opioid dapat mempengaruhi kesuburan (kemampuan untuk memiliki anak) pada pria atau wanita. Tidak diketahui apakah efek opioid pada kesuburan bersifat permanen.
Efek samping tramadol yang umum dapat meliputi:
Agar tidak ada efek samping, dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi obat tramadol dari dosis rendah kemudian secara bertahap ditingkatkan dosisnya.