Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati dan Waspada, Kenali 3 Golongan Narkoba dan Bahayanya

Kompas.com - 24/07/2019, 12:13 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus dugaan penyalahgunaan narkoba oleh sejumlah artis kembali menjadi perhatian.

Terakhir, komedian Tri Retno Prayudati alias Nunung dan artis muda Jefri Nichol ditangkap polisi karena diduga menggunakan narkoba.

Apa yang harus diketahui soal golongan narkoba dan apa bahayanya bagi mereka yang mengonsumsi obat-obatan terlarang ini?

Dokter adiksi sekaligus peneliti obat-obatan terlarang dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) Jakarta, Hari Nugroho, mengungkapkan, narkoba tergolong dalam 3 jenis.

Tiga golongan narkoba itu adalah, golongan pertama, golongan stimulan, dan golongan halusinogen.

Baca juga: Hari Ini Polisi Beberkan Kasus Narkoba Jefri Nichol

"Untuk golongan depresan, sifatnya menekan fungsi saraf atau dengan bahasa lain sifatnya downer, yang termasuk golongan ini adalah alkohol, opioid seperti heroin, benzodiazepines, dan lainnya," ujar dr Hari saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (24/7/2019).

Menurut Hari, ada sebagian orang yang menggolongkan opioid atau narkotik menjadi golongan sendiri.

Sementara, untuk narkoba golongan stimulan memiliki sifat menstimulasi susunan saraf.

"Yang termasuk golongan stimulan adalah kokain, amfetamine dengan tipe seperti sabu, nikotin, caffeine, katinone, dan lainnya," jelas Hari.

Baca juga: 5 Fakta Penangkapan Jefri Nichol Terkait Narkoba

Hari mengatakan, methamfetamin yang digunakan komedian Nunung termasuk dalam golongan ini.

Kemudian, untuk golongan halusinogen bersifat menimbulkan efek halusinasi, seperti mengubah perasaan, pikiran, dan terkadang menciptakan daya pandang yang berbeda.

Adapun, jenis-jenis narkoba yang tergolong halusinogen, yakni ganja, asam lisergat dietilamida (LSD), ekstasi, magic mushroom, peyote, dan meskaline.

Efek samping dan bahaya narkoba

Penyalahgunaan zat akan menimbulkan efek samping yang cenderung ke arah negatif, tergantung dari zat yang dipakai.

Hari menyebutkan, efek samping yang terlihat adalah adanya gangguan fisik hingga gangguan kejiwaan.

"Misal heroin, penyalahgunaannya bisa menimbulkan risiko overdosis yang dapat berakibat fatal, termasuk tertular infeksi, seperti HIV atau hepatitis B atau C," ujar dr Hari.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau