Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan yang Buat Anak Terhindar dari Wabah Virus Corona Wuhan

Kompas.com - 11/02/2020, 12:28 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Lebih dari 1.000 orang di seluruh dunia meninggal karena virus corona Wuhan (novel coronavirus 2019-nCoV).

Sebagian besar yang meninggal akibat virus ini adalah orang lanjut usia (lansia) dan usia dewasa.

Terlepas dari itu, ada satu kelompok yang "lolos" dari wabah mematikan ini atau paling tidak dengan korban minimal, yakni anak-anak.

Semua orang dapat terinfeksi virus corona Wuhan tanpa kecuali. Di antara lebih dari 40.000 orang yang positif terinfeksi virus ini, setidaknya dua bayi yang baru lahir di China juga terinfeksi.

Namun menurut artikel yang terbit di jurnal American Medical Association edisi (5/2/2020), anak-anak adalah kelompok yang bisa disebut lolos dari virus corona Wuhan.

Baca juga: Update Virus Corona 11 Februari: 1.018 Meninggal, 43.101 Terinfeksi

Daya yang dianalisis dalam artikel itu menemukan, usia rata-rata pasien terinfeksi virus corona Wuhan antara 49-56 tahun.

Sebenarnya belum jelas kenapa anak-anak bisa terhindar dari dampak buruk virus yang dijuluki 2019-nCoV ini.

Namun, pola yang sama juga berlaku untuk banyak penyakit menular biasa seperti cacar air dan campak, hingga penyakit yang baru muncul seperti sindrom pernapasan akut (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).

Setidaknya para ahli memiliki tiga dugaan kenapa anak-anak dapat "lolos" dari infeksi penyakit:

1. Sistem imun bawaan

"Kami tidak sepenuhnya memahami fenomena ini. Mungkin karena ada perbedaan dalam respon imun anak dibanding orang dewasa," kata dr. Andrew Pavia, Kepala Divisi Penyakit Menular ANak du Universitas Utah, dilansir Live Science, Selasa (11/2/2020).

"Satu hipotesis yang dimiliki adalah respons imun bawaan, yakni respons dini yang ditujukan untuk kelompok patogen cenderung lebih aktif pada anak-anak," terang Andrew Pavia.

Patogen adalah organisme hidup kecil seperti bakteri, virus, parasit, hingga jamur yang bisa membuat seseorang sakit.

Sementara sistem imun bawaan adalah garis pertahanan pertama melawan patogen. Sel-sel dalam sistem imun bawaan itu akan segera menanggapi jika ada penjajah asing.

Sebaliknya, sistem imun adaptif perlu belajar mengenali patogen dengan spesifik. Artinya, sistem imun adaptif perlu waktu lebih banyak untuk menanggapi sesuatu yang asing.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau