Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Trenggiling, Hewan Langka yang Dituduh Penyebar Virus Corona

Kompas.com - 08/02/2020, 19:33 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Trenggiling diduga oleh para ahli sebagai penyebar virus corona ke manusia.

Pasalnya, para peneliti South China Agricultural University mendapati bahwa urutan genom virus trenggiling 99 persen identik dengan yang terdapat pada pasien virus corona.

Menanggapi temuan ini, Arnaud Fontanet dari France's Pasteur Institute yang terlibat dalam penelitian menyebut bahwa trenggiling memang bisa diduga sebagai penyebar virus corona.

Dia menjelaskan bahwa virus corona Wuhan diduga pindah dari kelelawar ke manusia lewat hewan perantara yang kemungkinan besar adalah mamalia.

Baca juga: Bukan Ular atau Kelelawar, Trenggiling Disebut Penyebar Virus Corona ke Manusia

Pernyataan Fontanet ini mungkin membuat sebagian orang yang tidak begitu mengenal trenggiling bingung. Pasalnya, hewan ini memiliki sisik yang membuatnya sering dikira reptil.

Dilansir dari situs resmi WWF dan National Geographic, trenggiling merupakan satu-satunya mamalia yang seluruh tubuhnya ditutupi sisik.

Karakteristik ini membuat trenggiling yang memakan semut, rayap dan larva sering juga disebut sebagai "pemakan semut bersisik".

Trenggiling menggunakan sisiknya untuk melindungi diri dari predator. Ketika merasa terancam, trenggiling akan menggulung dirinya seperti bola bersisik dan mengeluarkan cairan yang bau dari kelenjar di dasar ekornya.

Baca juga: Jaringan Perdagangan Trenggiling Bernilai Rp 1,5 Miliar di Semarang Terungkap

Sayangnya, sisik ini juga membuat trenggiling banyak diburu oleh manusia karena diyakini berkhasiat sebagai obat.

Trenggiling bahkan diyakini sebagai mamalia non-manusia yang paling banyak diperdagangkan secara ilegal di dunia.

Ahli memperkirakan, puluhan ribu trenggiling dibunuh setiap tahunnya untuk diambil sisik dan dagingnya. Mayoritas diselundupkan ke China atau Vietnam, meskipun seluruh spesies trenggiling telah dilindungi secara nasional dan internasional.

Pada saat ini, ada delapan spesies trenggiling yang tersebar di dua benua.

Baca juga: Trenggiling Jadi Mamalia yang Paling Banyak Diperdagangkan di Dunia

Empat di antaranya yang dapat ditemukan di Asia adalah trenggiling China (Manis pentadactyla), Sunda (Manis javanica), India (Manis crassicaudata) dan Filipina (Manis culionensis).

Sementara itu, empat sisanya yang dapat ditemukan di Afrika adalah trenggiling berperut hitam (Phataginus tetradactyla), trenggiling berperut putih (Phataginus tricuspis), trenggiling tanah raksasa (Smutsia gigantea) dan trenggiling tanah Temminck (Smutsia temminckii).

Kedelapan spesies ini terdaftar dalam Daftar Merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) dengan status rentan punah hingga kritis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau