Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Tanam Benih Kurma Berusia Ribuan Tahun, Akankah Berbuah?

Kompas.com - 07/02/2020, 20:05 WIB
Amalia Zhahrina,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Menulis di jurnal Science Advances, Sallon dan rekan melaporkan bagaimana mereka menanam 32 biji kurma Yudea yang diambil dari berbagai situs arkeologi di seluruh padang pasir Yudea.

Termasuk di antaranya benih kurma dari Masada dan gua-gua di tempat perlindungan Qumran yang paling terkenal karena menyembunyikan gulungan Laut Mati, tetapi juga digunakan oleh para pengungsi di zaman kuno.

"Saya menghabiskan waktu berjam-jam di departemen arkeologi memilah-milah benih terbaik. Banyak dari mereka memiliki lubang di mana serangga telah menghancurkannya, tetapi beberapa benar-benar murni dan saya memilih yang terbaik,” jelas Sallon.

Tim fragmen radiocarbon juga mengungkapkan benih Hannah dan Adam berasal dari suatu tempat antara abad pertama dan keempat SM.

Baca juga: 3 Fakta Seputar Kurma, Salah Satu Makanan Wajib Berbuka Puasa

 

Benih Judith dan Boas berasal dari periode 200 tahun dari pertengahan abad ke-2 SM, dan benih Uriel serta Jonah diberi tanggal di suatu tempat antara abad pertama dan kedua.

Sallon memberikan nama Yahudi pada benih-benih tersebut, ini dikarenakan dia merupakan salah satu orang Yahudi. Dia juga menambahkan sebelum jenis kelamin tanaman tersebut diketahui dari analisis genetik, benih kurma Adam diberi nama Hawa.

Sementara beberapa benih hanya membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk tumbuh, yang lain membutuhkan waktu setengah tahun.

Tim tersebut juga menemukan biji kurma kuno lebih besar daripada biji kurma modern dan kurma liar.

"Benih kurma saat ini masih sekitar 30 persen lebih kecil dari apa yang mereka tanam di Yudea pada 2.000 tahun yang lalu," kata Sallon.

Analisis genetik mengungkapkan semakin tua benih kurma purba itu, susunan genetika kurma ini semakin "ketimuran".

Sementara, benih kurma Adam dan Methuselah paling dekat dengan varietas zaman sekarang dari Teluk.

Menurut Sallon, itu mungkin mencerminkan jenis pohon yang tumbuh secara alami di Yudea pada saat itu, atau mereka mungkin telah dibawa ke Laut Merah dari Saudi, rute perdagangan kuno.

Baca juga: Manisnya Manfaat Kurma, Buah Ideal Untuk Berbuka

Benih kurma Hannah dan Judith lebih dekat dengan varietas Irak modern, sesuatu yang dikatakan Sallon mungkin terkait dengan kembalinya orang Yahudi dari pengasingan di Babel pada akhir abad keenam SM.

Pada masa itu, banyak dari mereka telah bekerja di perkebunan kurma Babilonia dan mungkin telah membawa tanaman kembali bersama mereka.

Sementara itu, benih kurma Uriel, Boaz dan Jonah memiliki kontribusi genetik yang tinggi dari varietas di barat Mesir dan secara genetik hampir sama dengan varietas modern dari Maroko.

"Pendudukan Romawi [dari Yudea] berasal dari abad pertama dan mungkin pada saat itu mereka membawa varietas kurma kuno dari Afrika utara," sambung Sallon.

Baca juga: Pohon Kurma di Halaman Masjid Tasikmalaya Berbuah Lebat, Warga Heboh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com