Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Vampir, Bintang Mengisap Kehidupan Bintang Lain

Kompas.com - 04/02/2020, 20:32 WIB
Amalia Zhahrina,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bintang kerdil yang disebut vampir sering kali mengisap kehidupan dari bintang lain yang ada di dekatnya. Akibatnya, keterkaitan keduanya menghasilkan ledakan bintang super yang langka.

Dilansir dari Live Science, Selasa (4/2/2020), dalam sebuah pernyataan pada 24 Januari, Badan Antariksa Amerika (NASA) sedang merinci ledakan singkat yang berasal dari bintang-bintang kerdil.

Salah satu pejabat badan antariksa itu mengatakan, sistem tersebut dicerahkan oleh faktor 1.600 dalam waktu kurang dari sehari.

Penampakan yang tidak biasa ini dilakukan pada sebuah misi yang menargetkan populasi kosmik berbeda.

Baca juga: Bintang Raksasa Betelgeuse Bertindak Aneh, Diprediksi Akan Meledak

Menurut tim peneliti, ledakan super ini ditemukan secara tidak sengaja.

Teleskop luar angkasa Kepler saat menjelajahi langit, dia mencari exoplanet yang meredupkan bintang induknya.

Meskipun sudah pensiun, teleskop ini ditugaskan untuk menangkap ledakan super ini dari variasi kecerahannya.

"Dalam arti tertentu, kami menemukan sistem ini secara tidak sengaja," ujar Ryan Ridden-Harper, seorang peneliti dari Space Telescope Science Institute (STScI) di Baltimore, yang memimpin tim yang menemukan ledakan bintang kerdil ini.

Dia juga menambahkan, timnya tidak secara khusus mencari ledakan super dari suatu bintang, tetapi mencari segala peristiwa transient.

Baca juga: Bintang Neutron Termasif Ditemukan, 2 Kali Lipat Ukuran Matahari

Anggota tim mencari melalui data Kepler yang diarsipkan ketika mereka membuat temuan mereka.

Hanya sekitar 100 sistem nova dari bintang kerdil yang pernah ditemukan dan lonjakan kecerahan temuan baru-baru ini hanya berlangsung sehari.

Menurut NASA, jika para ilmuwan cukup beruntung untuk menemukannya, mereka harus menunggu bertahun-tahun atau dekade sebelum ledakan baru muncul dalam sistem yang sama.

"Vampir" dalam pasangan selestial ini adalah bintang katai putih, atau bangkai bintang. Korbannya adalah bintang katai coklat yang lebih dingin dan mengorbit katai putih setiap 83 menit dengan jarak antara Bumi dan bulan.

Hanya dengan jarak 250.000 mil (400.000 kilometer) di antara mereka, gravitasi katai putih menarik material menjauh dari bintang kerdil ini.

Selanjutnya, membentuk spiral debu dan gas yang dikenal sebagai cakram akresi karena menyerap material.

Cakram akresi ini, menurut NASA, secara teoritis mencapai titik kritis. Cakram tersebut tumbuh sampai tepi luar berinteraksi dengan tarikan gravitasi katai coklat.

Baca juga: Misteri Bintang-bintang yang Hilang, Ahli Curigai Aktivitas Alien

Kondisi ini memanaskan material yang menyebabkan suhu melonjak secara dramatis karena naik dari sekitar 5.000 hingga 10.000 derajat Fahrenheit atau dari 2.700 ke 5.300 derajat Celcius.

Itu terjadi dalam "kondisi normal" ke ketinggian sekitar 17.000 hingga 21.000 F (9.700 hingga 11.700 derajat Celcius.

Dalam makalah yang diterbitkan dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society ini menunjukkan bagaimana alam semesta selalu penuh kejutan.

Salah satunya keberadaan bintang vampir ini. Saat bintang ini memakan korbannya, keduanya masing-masing menarik darah kehidupan bintang yang berputar-putar di luar angkasa, kemudian meledak dan berulang.

Baca juga: Tabrakan Bintang Neutron Hasilkan Emas dan Platinum di Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau