Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2020, 18:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker serviks menjadi jenis kanker kedua setelah kanker payudara yang rentan diidap perempuan. Termasuk ganas, banyak perempuan meninggal karenanya.

Kanker serviks sebenarnya dapat dicegah dan diobati. Namun, minimnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat membuat angka prevalensi kejadian dan kematian akibat kanker serviks terus meningkat.

Oleh sebab itu, diingatkan Ketua Perhimpunan Dokter Onkologi dan Ginekologi Indonesia, Prof Dr. dr. Andrjono Sp.OG(K), masyarakat terutama wanita sebaiknya mengetahui penyebab, faktor risiko dan juga pencegahan dari kanker serviks ini.

Untuk diketahui, semua wanita yang sudah berhubungan seksual, memiliki risiko tinggi terkena kanker serviks atau kanker leher rahim ini.

Baca juga: 3 Kisah Survivor Kanker, Lulus Cumlaude hingga Lawan Kanker Stadium 4

Penyebab kanker serviks

Salah satu penyebab kanker serviks adalah berasal dari Human papilloma virus (HPV) yang bermutasi dan menjadi sel kanker serviks.

Terdapat puluhan tipe HPV. Tapi hanya 13 tipe yang memiliki resiko tinggi untuk menyebabkan kejadian kanker serviks.

13 jenis HPV itu adalah yaitu tipe 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, dan 68.

"Sekitar 70 persen dari kanker serviks disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18," kata Andrjono dalam acara Peluncuran Penggunaan Metode Terbaru Pencegahan Kanker Serviks, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Untuk diketahui, HPV mengandung zat yang dapat merubah sel menjadi kanker secara bertahap.

Tahap perubahan sel menjadi sel kanker, disebut sebagai tahap prakanker.

Kanker serviks dapat dicegah dengan menemukan dan mengobati perubahan sel pada tahap prakanker, serta dapat juga dicegah dengan mengobati infeksi virus HPV.

Faktor Risiko Kanker Leher Rahim (Serviks)

HPV adalah penyebab utama terjadinya kanker leher rahim, tetapi terdapat beberapa faktor yang meningkatkan resiko untuk pengembangan dari infeksi HPV menjadi kanker, yaitu sebagai berikut:

  • Merokok
  • Tingkat kehamilan yang tinggi
  • Penggunaan kontrasepsi hormonal jangka panjang
  • Hubungan seks kurang dari 20 tahun
  • Pasangan seks multiple
  • Punya riwayat penyakit menular seksual seperti sifilis atau gonorhea
  • Koinfeksi HPV dengan Chlamydia trachomatis dan herpe simplex virus tipe-2, imunosupresi, dan defisiensi diet tertentu adalah kofaktor lain yang diduga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker

Gejala kanker serviks

Meskipun gejala-gejala kanker serviks dianggap samar dan mirip dengan penyakit karena infeksi organisme jahat lainnya, tapi berikut gejala yang harus Anda curigai bahwa itu menjadi salah satu dari tanda penyakit kanker serviks pada wanita

  1. Pendarahan yang tidak normal
  2. Keputihan yang tidak biasa
  3. Nyeri punggung bawah dan panggul yang terus-menerus
  4. Kelelahan parah
  5. Sakit saat berhubungan seks
  6. Berat badan menurun tiba-tiba
  7. Selalu merasa mual
  8. Sakit saat buang air kecil
  9. Kaki bengkak atau sakit

Baca juga: Viral Vaginismus atau Tubuh Menolak Penetrasi, Kondisi Apa Ini?

Pencegahan

Penyakit tidak menular yang mematikan ini juga dapat dicegah dengan beberapa hal berikut.

  • Vaksinasi HPV (bagi wanita belum menikah)
  • Beberapa metode skrining bagi wanita sudah menikah (IVA test, Papsmear, LBC test dan HPV DNA test.

"Kalau belum pernah berhubungan tidak perlu skrining, tapi vaksinasi. Tapi kalau sudah menikah, harus di skrining dulu sebelum diketahui bagusnya diberikan vaksin atau tidak atau vaksin apa," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com