KOMPAS.com - Kanker serviks menjadi jenis kanker kedua setelah kanker payudara yang rentan diidap perempuan. Termasuk ganas, banyak perempuan meninggal karenanya.
Kanker serviks sebenarnya dapat dicegah dan diobati. Namun, minimnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat membuat angka prevalensi kejadian dan kematian akibat kanker serviks terus meningkat.
Oleh sebab itu, diingatkan Ketua Perhimpunan Dokter Onkologi dan Ginekologi Indonesia, Prof Dr. dr. Andrjono Sp.OG(K), masyarakat terutama wanita sebaiknya mengetahui penyebab, faktor risiko dan juga pencegahan dari kanker serviks ini.
Untuk diketahui, semua wanita yang sudah berhubungan seksual, memiliki risiko tinggi terkena kanker serviks atau kanker leher rahim ini.
Baca juga: 3 Kisah Survivor Kanker, Lulus Cumlaude hingga Lawan Kanker Stadium 4
Salah satu penyebab kanker serviks adalah berasal dari Human papilloma virus (HPV) yang bermutasi dan menjadi sel kanker serviks.
Terdapat puluhan tipe HPV. Tapi hanya 13 tipe yang memiliki resiko tinggi untuk menyebabkan kejadian kanker serviks.
13 jenis HPV itu adalah yaitu tipe 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, dan 68.
"Sekitar 70 persen dari kanker serviks disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18," kata Andrjono dalam acara Peluncuran Penggunaan Metode Terbaru Pencegahan Kanker Serviks, Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Untuk diketahui, HPV mengandung zat yang dapat merubah sel menjadi kanker secara bertahap.
Tahap perubahan sel menjadi sel kanker, disebut sebagai tahap prakanker.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.