KOMPAS.com - Meski memiliki keunikan pada penampilannya, Salamander axolotl ini ternyata memiliki kekuatan super dalam meregenerasi bagian tubuhnya.
Tak heran jika hewan amfibi yang memiliki bentuk aneh, dengan insang berenda dan tubuh berwarna merah jambu ini menginspirasi peneliti untuk bisa menirunya.
Dibalik anatomi tubuhnya yang unik ini, Salamander axolotl ternyata punya kekuatan super yang tidak dimiliki hewan lain.
Saat hewan ini kehilangan anggota tubuh, seperti jantung atau bahkan sebagian besar otaknya, Salamander axolotl tidak mati. Mereka mampu meregenerasi bagian tubuhnya yang hilang.
Baca juga: Amfibi Terbesar di Dunia Ditemukan, Salamander Raksasa Hampir 2 Meter
"Salamander axolotl memiliki kemampuan meregenerasi hampir semua cedera yang hampir membunuhnya," kata Parker Flowers, peneliti dalam studi ini, seperti dikutip dari Science Daily, Selasa (3/2/2020).
Profesor kimia dan farmasi dari the John C. Malone Professor of Molecular, Cellular, and Developmental Biology ini mengungkapkan hal itulah yang membuat Salamander axolotl menjadi penelitian menarik bagi para peneliti.
Sebab, apabila para ilmuwan dapat menemukan dasar genetik Salamander axolotl untuk beregenerasi, mereka dapat menemukan cara untuk memulihkan jaringan yang rusak pada manusia.
Sayangnya, para ilmuwan mengalami kesulitan untuk memecahkan genetik dari Salamander axolotl.
Baca juga: Ahli Temukan Tanaman Langka Pemakan Salamander di Kanada
Hewan tersebut memiliki genom terbesar untuk diurutkan, sepuluh kali lebih banyak daripada manusia.
Kendati demikian, penelitian yang dilakukan oleh Flowers menemukan titik terang dan berhasil mengidentifikasi setidaknya dua gen yang memiliki peran dalam regenerasi tersebut.
Munculnya teknologi sekuensing terbaru dan teknologi pengeditan gen telah memungkinkan para peneliti untuk menyusun daftar ratusan kandidat gen yang bertanggung jawab dalam regenerasi anggota tubuh.
Namun, ukuran besar genom axolotl yang dihuni oleh area luas dari rentang DNA yang berulang telah membuatnya sulit untuk menyelidiki fungsi gen-gen tersebut.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal eLife edisi Selasa, (28/1/2020) ini, Lucas Sanor, rekan peneliti lain yang tergabung dalam studi tersebut menggunakan teknik pengeditan gen.
Sanor dan timnya berhasil melacak 25 gen yang diduga berperan dalam regenerasi anggota tubuh.
Selanjutnya, metode tersebut pun berhasil mengidentifikasi dua gen yang bertanggung jawab untuk regenerasi.
Peneliti pun berharap seiring dengan temuan gen super pada Salamander axolotl ini, suatu hari mereka dapat menemukan cara mengaktifkannya untuk membantu mempercepat perbaikan luka atau regenerasi jaringan pada manusia.
Baca juga: Sering Dijadikan Makanan, Salamander Raksasa China Terancam Punah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.