Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Anak Denada, Kenali Gejala dan Tanda Leukemia pada Anak

Kompas.com - 03/02/2020, 10:33 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Hematoma (memar/lebam), diakui Dina juga kerap terjadi pada anak-anak normal.

Hal seperti ini bisa diakibatkan oleh kelainan darah lain atau disebabkan oleh pembuluh darah yang lebih rapuh, sehingga mudah muncul lebam kebiruan.

"Memang kadang ada yang, ah ini enggak apa-apa biru-biru (lebam) cuma kecapekan. Tapi kan, kita tidak boleh anggap enteng semua gejala itu. Artinya kalau ada keluhan terus seperti itu, itu harus diperiksakan dengan pasti apakah ada kelainan atau tidak," ujar Dina.

"Bisa saja itu bukan leukemia, tapi memiliki kelainan bawaan dengan pembuluh darah, kelainan pembekuan darah, atau kurang trombosit," imbuhnya yang mengambil spesialis kanker anak itu.

Trombosit adalah fragmen kecil di dalam darah yang tidak memiliki warna dan sering disebut juga sebagai keping darah.

Trombosit diproduksi oleh tubuh di dalam sumsum tulang belakang bersamaan dengan sel darah merah dan sel darah putih.

Fungsi utama trombosit adalah menggumpalkan darah dan mencegah atau menghentikan Anda mengalami mendarahan ketika terluka.

Karena fungsinya tersebut, keping darah sangat penting ketika Anda menjalani operasi besar, seperti transplantasi organ dan operasi kanker.

Perlu diketahui, trombosit normal adalah 150.000 sampai 400.000.

Namun, untuk pasien leukemia, tidak selalu trombositnya rendah seperti yang dialami Shakira. Ada juga pasien leukimia yang trombositnya normal.

Dina mengatakan, pasien leukemia anak yang memeriksakan kondisi masih dini, hasil laboratorium tidak akan terlalu jelek.

"Namun, jika kanker leukemia anak diketahui sudah dalam stadium lanjut, biasanya Hb-nya rendah, trombositnya rendah," kata Dina.

Hemoglobin (Hb) adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, pada mamalia dan hewan lainnya.

Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh.

Dina juga mengatakan, pasien leukemia anak biasanya datang dengan wajah pucat dan ada keluhan nyeri sendi yang membuat anak tidak bisa berjalan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com