Ia juga mengungkapkan, sebelumnya belum pernah melihat bintang yang meledak dalam gelombang gravitasi.
Selain itu, para astronom juga tidak mendeteksi neutrino, partikel subatom kecil yang tidak membawa muatan, yang diketahui dilepaskan oleh supernova.
“Kemungkinan lain adalah peleburan dua lubang hitam massa-menengah menyebabkan sinyal,” sambung Howell.
Bintang neutron yang bergabung menghasilkan gelombang yang bertahan lebih lama, sekitar 30 detik daripada sinyal baru ini.
Sementara peleburan lubang hitam mungkin lebih mirip dengan ledakan yang berlangsung sekitar beberapa detik.
Namun, peleburan lubang hitam menengah mungkin juga melepaskan serangkaian gelombang yang berubah frekuensinya.
Baca juga: Meteorit Murchison Mengandung Material Stardust Tertua di Bumi
LIGO menemukan sinyal ini sambil secara khusus mencari semburan tersebut. Namun, Howell berpendapat tidak berarti apa yang ditemukannya adalah peleburan lubang hitam massal-menengah
“Kami tidak tahu apa yang mereka temukan, terutama karena LIGO belum merilis struktur sinyal yang tepat,” tegasnya.
Oleh karena itu, Howell menyatakan kemungkinan bahwa sinyal baru tersebut hanya merupakan noise dalam data alat pendeteksi.
Tetapi, gelombang gravitasi ini ditemukan oleh ketiga detektor LIGO, satu di negara bagian Washington, satu di Louisiana dan satu di Italia.
Jadi, kemungkinan detektor LIGO menemukan sinyal ini secara kebetulan, artinya itu adalah alarm palsu, sekali setiap 25,84 tahun.
“Sehingga memberi beberapa indikasi bahwa ini adalah sinyal yang cukup bagus,” jelas Howell.
Mungkin ada penjelasan lain untuk ledakan misterius ini juga. Sebagai contoh, supernova bisa langsung runtuh ke dalam lubang hitam tanpa menghasilkan neutrino, meskipun kejadian seperti itu sangat spekulatif.
Para astronom kini mengarahkan teleskop mereka ke wilayah itu untuk mencoba menentukan sumber gelombang.
"Alam semesta selalu mengejutkan kita, mungkin ada peristiwa astronomi yang benar-benar baru di luar sana yang menghasilkan gelombang gravitasi yang belum benar-benar kita pikirkan," ungkap Howell.
Baca juga: Perubahan Kenampakan Bumi, Faktor dan Dampaknya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.