KOMPAS.com - Stardust yang jatuh di Australia, dianggap sebagai material tertua yang ditemukan di Bumi.
Melansir Live Science, Selasa (14/1/2020), para ilmuwan baru-baru ini mengidentiflikasi material tertua di Bumi.
Stardust yang berusia tujuh miliar tahun tersimpan dalam batu meteorit besar yang menghantam Bumi setengah abad lalu.
Beberapa butiran kuno tersebut diperkirakan berusia miliaran tahun lebih tua dari matahari.
Baca juga: Benarkah Meteorit Raksasa Tabrak Bumi 12.000 Tahun Lalu?
Debu antarbintang kuno ini, terbuat dari butiran presolar, yakni butiran debu yang mendahului matahari.
Kemudian, partikel tersebut terlepas ke alam semesta dengan bintang-bintang sekarat selama tahap akhir kehidupan bintang itu.
Sebagian dari debu itu sampai ke Bumi setelah menempel pada asteorid.
Hasilnya, sebuah meteorit Murchison seberat 100 kilogram jatuh pada 28 September 1969 di dekat Murchison, Victoria di Australia.
Analisa baru terhadap lusinan partikel presolar dari meteorit Murchison mengungkapkan rentang usia. Berdasarkan hal itu, diperkirakan butiran itu berusia sekitar empat juta lebih tua dari matahari.
Baca juga: Temuan Fosil Es 4,6 Miliar Tahun pada Meteorit, Ungkap Awal Tata Surya
Para ilmuwan melaporkan, matahari kita terbentuk 4,6 juta miliar tahun lalu, hingga tiga miliar tahun lebih tua dari matahari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.