KOMPAS.COM - Pada 14 Januari yang lalu, Bumi mengalami peristiwa misterius. Astronom mendeteksi ledakan gelombang gravitasi sepersekian detik, ini merupakan sebuah distorsi dalam ruang waktu.
Namun, sampai saat ini, para peneliti tidak mengetahui dari mana datangnya ledakan tersebut.
Sinyal gelombang gravitasi, yang diambil oleh Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) dan interferometer Virgo, hanya bertahan 14 milidetik.
Para astronom masih menentukan penyebab ledakan atau mengira ledakan tersebut hanya titik sinar pada radar yang ditemukan pada alat pendeteksi.
Gelombang gravitasi dapat disebabkan oleh tumbukan benda besar, seperti dua lubang hitam atau dua bintang neutron.
Baca juga: Awas Dua Satelit ini akan Bertabrakan di Orbit Bumi, Ini Sebabnya
Hal ini berdasarkan temuan baru yang dipresentasikan pada pertemuan American Astronomical Society pada 6 Januari.
Dalam pertemuan itu, para astronom mendeteksi gelombang gravitasi dari tabrakan bintang neutron pada 2017 dan 2019.
Akan tetapi, kata Andy Howell, seorang ilmuwan staf di Los Cumbres Observatory Global Telescope Network, gelombang gravitasi dari tabrakan objek masif seperti itu biasanya lebih lama.
"Dan bermanifestasi dalam data sebagai serangkaian gelombang yang berubah frekuensinya seiring berjalannya waktu ketika kedua benda yang mengorbit semakin dekat satu sama lain,” ujar anggota fakultas fisika tambahan di University of California, Santa Barbara.
Baca juga: Kristal Kuno Australia Ungkap Misteri Medan Magnet Pertama Bumi
Kendati bukan bagian dari penelitian LIGO, Howell menjelaskan sinyal baru ini bukan serangkaian gelombang, melainkan ledakan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.