Sementara itu, peneliti menduga, jalur metabolik manusia bergantung pada cahaya serupa.
"Jika jalur adiposit cahaya OPN3 ada pada manusia, maka ada potensi implikasi luas bagi kesehatan manusia," kata para ahli.
Sebab, gaya hidup modern telah membuat manusia terkena spektrum pencahayaan yang tidak alami yang turut memengaruhi kesehatan.
Baca juga: Awas, Tidur dengan Cahaya Redup Bisa Picu Depresi
Di antaranya akibat paparan cahaya di malam hari, kerja shift dan jet lag. Semua ini, kata peneliti, dapat membuat gangguan metabolisme.
Dr. Lang mengungkapkan berdasarkan temuan itu, adanya kemungkinan stimulasi yang tidak memadai dari jalur adiposit cahaya OPN3.
"Ini bagian dari penjelasan untuk prevalensi deregulasi metabolik di negara-negara industri di mana pencahayaan yang tidak alami telah menjadi norma," jelas dia.
Namun, suatu hari, secara teori, terapi cahaya juga bisa menjadi metode untuk mencegah berkembangnya sindrom metabolik menjadi diabetes.
"Mengganti lampu di dalam ruangan dengan sistem pencahayaan spektrum penuh bermanfaat baik untuk dapat meningkatkan kesehatan masyarakat," kata Dr. Lang.
Kendati demikian, studi lebih lanjut dari penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Reports ini, sangat diperlukan untuk menjelaskan nilai terapi potensial dari terapi cahaya terhadap kesehatan tubuh.
Baca juga: Paparan Cahaya Artifisial Sebabkan Kepadatan Tulang Berkurang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.