Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Obat, Kok 63 Orang yang Terinfeksi Virus Corona Bisa Sembuh?

Kompas.com - 29/01/2020, 17:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Ketika bakteri atau virus masuk ke dalam tubuh, sel kekebalan tubuh bernama limfosit, merespons dengan memproduksi antibodi, yang merupakan molekul protein. Antibodi ini akhirnya melawan antigen dan memproteksi tubuh agar tidak mengalami infeksi.

Di sinilah vaksin memiliki peran. Ketika vaksin masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh Anda akan melihat mereka sebagai “musuh” atau antigen. Akhirnya, tubuh akan memproduksi antibodi sebagai respons terhadap ancaman tersebut.

Setelah itu, banyak dari antibodi akan rusak, namun sel-sel kekebalan tubuh yang disebut sel memori, akan tetap tumbuh di dalam tubuh.

Ketika tubuh bertemu dengan antigen yang sama di kemudian hari, sel-sel memori akan menghasilkan antibodi dengan cepat dan menghancurkan antigen tersebut sebagai perlawanan terhadap penyakit yang masuk.

Baca juga: Lama Ada, Kenapa Virus Corona dari Satwa Liar Menginfeksi Manusia?

Cara meningkatkan kekebalan tubuh

"Saat ini vaksin corona (2019-nCoV) itu kan belum ada, sehingga semua manusia harus mempertahankan diri bagaimana suapaya tidak terserang kan. Nah, supaya tidak terserang, hanya satu caranya," kata Munawaroh dihubungi Kompas.com, Rabu (29/1/2020).

"Pertama meningkatkan kekebalan tubuh agar tubuh tidak lemah. (Meningkatkan kekebalan tubuh) dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi, vitamin, jangan kecapekan," ujarnya.

Selain mengonsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga harus dilakukan.

Salah satu contohnya adalah tidak mengonsumsi makanan dengan menggunakan tangan yang kotor. Sehingga diwajibkan selalu mencuci tangan.

"Kemudian karena virus corona ini menyebar melalui udara, sebaiknya memakai masker saat ada di kerumunan orang," katanya.

Ketiga, saat bersin sebaiknya ditutup dengan menggunakan siku bagian atas. Bukan dengan menggunakan telapak tangan.

Ini karena, ketika kita bersin ada sekitar 100.000 butiran kecil lendir dan berbagai mikroorganisme seperti kuman dan bakteri yang dikeluarkan.

Menutup hidung dan mulut menggunakan tangan saat bersin atau batuk dapat memindahkan kuman tersebut ke tangan kita.

Padahal, kita melakukan banyak hal dengan menggunakan tangan. Mulai dari membuka pintu, mengambil barang, makan, hingga bersalaman dengan orang lain.

Jika kuman tadi menempel pada tangan, saat kita bersalaman dengan orang lain atau memegang barang, kuman tersebut juga akan pindah ke segala sesuatu yang kita pegang.

"Jadi kuncinya, kita tidak perlu panik dalam menghadapi virus ini. Yang penting secara individu, mencegah terjadinya penularan dengan meningkatkan kekebalan tubuh dan melakukan kebiasaan hidup sehat dan bersih," katanya.

Baca juga: Terobosan Signifikan, Ahli Duplikat Virus Corona untuk Tangani Wabah

Dia mengatakan, pasien yang terinfeksi di China kemudian dinyatakan sembuh disebabkan oleh kekebalan tubuh yang meningkat.

"Sangat tepat sekali, karena kekebalan tubuh meningkat. Karena sampai sekarang belum ada obatnya, yang bisa mengobati hanya diri sendiri, yaitu kekebalan dari tubuhnya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau