Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Menilai Deteksi Dini Kanker Tidak Selalu Efektif, Mengapa?

Kompas.com - 28/01/2020, 18:04 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Kedua kanker ini relatif umum dan dalam beberapa tahun terakhir beberapa negara di dunia telah mengadopsi program skirining nasional.

Bahkan, program ini diikuti oleh mereka yang tidak menunjukkan gejala kanker.

Baca juga: Ilmuwan Kembangkan Deteksi Dini Kanker dengan Alat Tes Pernapasan

Faktanya, ketika mammogram pertama kali diperkenalkan pada 1980-an, di Amerika Serikat jumlah penderita kanker payudara meningkat 50 persen.

Beberapa tahun kemudian, ketika layar yang sama untuk prostat tiba, kejadian kanker ini juga meningkat dua kali lipat.

"Masalahnya adalah beberapa skrining mengidentifikasi sel-sel abnormal yang terlihat seperti kanker, tetapi tidak berperilaku seperti kanker," ujar dokter Paul Glasziou dari Bond University.

Glasziou menegaskan tidak mudah untuk mengurangi masalah tersebut, karena beberapa jenis alat skrining juga penting digunakan.

Kendati demikian, mendapatkan keseimbangan yang tepat antara pengujian kanker yang terlalu sedikit dan terlalu banyak tetaplah penting.

Baca juga: Semua Perempuan Wajib Tahu 2 Langkah Deteksi Dini Kanker Payudara

Kesuksesan pemanfaatan prigram skrining di Australia, ternyata dampak positifnya juga dirasakan di negara lain.

Di Denmark, sebuah studi menemukan skrining mamografi tidak mengurangi jumlah penderita tumor stadium akhir.

Bahkan, alat ini lebih sering mendeteksi tumor kecil yang mungkin tidak menimbulkan risiko.

Sementara di Inggris, penelitian menunjukkan untuk setiap perempuan yang diselamatkan melalui skrining kanker payudara, ternyata tiga di antaranya didiagnosa dengan kanker yang tidak akan pernah menjadi masalah.

"Banyak yang berasumsi, skrining tambahan adalah yang terbaik untuk populasi kesehatan, tetapi kenyataannya tidak," ungkap Gilbert Welch, penyelidik dari Brigham Women's Hospital.

Welch menjelaskan apabila kanker terdeteksi lebih awal dalam kehidupan seseorang, mereka akan dapat hidup lebih lama.

Nyatanya, pada akhirnya, waktu kematian mereka mungkin tetap sama dan tidak berubah. Studi ini dipublikasikan dalam Medical Journal of Australia.

Baca juga: Pentingnya Ophthalmoscope untuk Deteksi Dini Kanker Bola Mata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau