Proses ini menggantikan tambalan DNA yang rusak tepat sebelum instruksi yang dikandungnya diubah menjadi bahan genetik terkait selama transkripsi.
Ke depan, tim peneliti akan berusaha mengkonfirmasi apakah perubahan genetik yang diturunkan sperma terjadi lebih sering pada gen yang tidak diekspresikan selama pematangan sperma.
Baca juga: Studi: Kualitas Sperma Ayah Bisa Picu Gangguan Mental Skizofrenia
Ini mungkin akan mengungkapkan wawasan tentang penyebab banyak penyakit genetik yang terkait dengan perubahan sperma ayah yang menua. Sel reproduksi pria diketahui membelah dan berkembang biak sepanjang hidup seseorang, dengan kesalahan yang terjadi setiap kali.
Menurut para penulis, ini mungkin memberikan alasan untuk keberadaan pemindaian luas secara unik pada sperma. Sebab, sel telur yang diterima oleh setiap wanita di dalam rahim tidak berkembang biak selama sisa hidupnya.
Penulis pertama, Bo Xia mengatakan kelangsungan hidup yang terkuat adalah dasar dari teori evolusi.
"Tetapi, bagaimana jika mekanisme lain bias tipe gen mana yang lebih rentan untuk berubah sebelum seleksi alam dapat melakukannya," kata Xia.
Bias seperti itu, sambung Xia, dalam testis akan memiliki efek dramatis, tetapi hanya dalam skala waktu evolusi, misalnya jutaan tahun.
Baca juga: Kualitas Sperma Pria Menurun Secara Global, Penyebabnya Ada di Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.