Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/03/2019, 19:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Lingkungan yang kita tinggali dan makanan yang kita konsumsi ternyata dapat menurunkan kesuburan pria dan hewan peliharaan seperti anjing.

Beberapa studi menunjukkan bahwa dalam 80 tahun terakhir telah terjadi penurunan kualitas sperma secara global yang mencapai 50 persen. Namun belum ada yang mengetahui alasan pasti di baliknya.

Berangkat dari catatan tersebut, pada 2016 tim ilmuwan dari Universitas Nottingham, Inggris melakukan pengamatan lebih lanjut dan menemukan bahwa anjing rumahan juga mengalami penurunan kualitas sperma.

Sejauh penelitian mereka, tim menemukan bahwa penurunan kualitas sperma disebabkan oleh kandungan bahan kimia berbahaya yang ada di makanan anjing maupun lingkungan.

Baca juga: Paling Langka di Dunia, Bayi Kembar dari 1 Sel Telur dan 2 Sperma

Lantas, apakah ini berarti lingkungan dan manusia patut disalahkan? Jawabannya iya.

Studi yang akhirnya dimuat di jurnal Scientific Reports, Senin (4/3/2019),  menunjukkan lingkungan dan bahan kimia di dalamnya sangat mungkin punya andil dalam masalah ini.

Secara khusus tim mengidentifikasi dua bahan kimia buatan manusia yang umum ditemukan di rumah dan menu diet. Entah bagaimana keduanya terbukti dapat memberi efek buruk pada kualitas sperma pria dan anjing.

"Studi baru ini mendukung teori kami, yakni anjing rumahan adalah cerminan nyata untuk penurunan reproduksi pria," ujar Richard Lea seorang ahli biologi reproduksi di Universitas Nottingham.

Melansir Science Alert, Selasa (5/3/2019), tim menguji sampel sperma dari 11 pria dan 9 anjing pada lingkungan yang sama.

Mereka kemudian mengujinya dengan dua bahan kimia buatan manusia.

Pertama adalah placticizer DEHP yang umum ditemukan di karpet, lantai, pakaian dan minuman. Bahan kimia ini dapat meresap ke makanan dan minuman kita.

Kedua adalah polychlorinated biphenyl 153 (PB153) yang termasuk dalam kelompok bahan kimia industri yang dipakai sebagai bahan pencemar organik yang persisten pada 1960-an sampai 1970-an.

Ahli kemudian menguji sampel sperma (pria dan anjing) dan dua bahan kimia pada tingkat konsentrasi yang umumnya ditemukan di lingkungan. Hasilnya menunjukkan ada pengurangan motilitas sperma dan peningkatan fragmentasi DNA.

Karena sampel yang digunakan dalam studi ini sedikit, ahli kemudian mencocokkan hasil temuannya dengan studi serupa pada anjing yang dilakukan tahun 2016 dan penelitian lain yang menunjukkan bahan kimia terkait dengan penurunan kualitas sperma.

"Kita tahu bahwa motilitas manusia buruk, fragmentasi DNA meningkat dan infertilitas pria berkaitan dengan peningkatan kerusakan DNA dalam sperma," kata pemimpin penulis Rebecca Sumner yang seorang ahli biologi perkembangan.

Ahli percaya, hal serupa juga terjadi pada anjing rumahan karena mereka hidup berdampingan dengan manusia.

Baca juga: Penuh Rintangan, Begini Perjuangan Sel Sperma untuk Capai Telur

Studi ini menunjukkan bahwa anjing dapat menjadi petunjuk penting dalam penurunan kesuburan manusia, dan ada dua alasan kuat kenapa anjing dapat sangat membantu.

Pertama, studi tentang kesuburan anjing datang tanpa stigma dan komplikasi sosial yang berbeda dengan studi pada manusia.

Kedua, pengaruh eksternal yang misalnya berupa pola makan dapat lebih mudah dikendalikan pada anjing.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Bagaimana Cincin Saturnus Terbentuk?

Fenomena
Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Fenomena
Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Kita
Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Oh Begitu
Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Fenomena
Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Fenomena
Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Oh Begitu
Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com