Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Satwa, Penyebab Kematian Gajah Tertinggi di Aceh

Kompas.com - 24/01/2020, 11:02 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.comGajah Sumatera, Harimau Sumatera, dan orangutan Sumatera adalah tiga hewan yang masuk dalam daftar critically endangered species (spesies terancam punah). Provinsi Aceh merupakan habitat dari ketiganya, termasuk juga badak Sumatera yang menyandang status sama.

Mayoritas dari satwa liar tersebut hidup di dalam area Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Namun, eksistensi mereka juga berbatasan dengan pemukiman masyarakat lokal.

“Masyarakat kehilangan lahan, ladang, ternak karena satwa-satwa liar tersebut,” tutur Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Provinsi Aceh, Hadi Sofyan dalam diskusi yang digelar di Conservation Rescue Unit (CRU) Trumon, Aceh Selatan, Kamis (23/1/2020).

Konflik manusia dengan satwa liar kerap terjadi di desa-desa yang berbatasan langsung dengan hutan. Perubahan hutan menjadi kawasan produktif seperti pemukiman, pertanian, perkebunan, dan industry kehutanan menyebabkan berkurangnya kantung populasi dan mempersempit luasan area jelajah satwa liar.

Baca juga: Peringati Hari Badak Sedunia, Kenali 5 Fakta Satwa Terancam Punah Ini

Konflik tersebut juga memberikan dampak negatif kepada masyarakat berupa kerugian ekonomi, guncangan psikologi, sampai kehilangan nyawa.

Tak hanya di Aceh, konflik satwa juga terjadi di beberapa daerah di Indonesia seperti Bengkulu, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.

17 Kabupaten di Aceh

Hadi Sofyan menyebutkan, dari 23 kabupaten di Aceh, hanya 6 kabupaten yang tidak memiliki konflik satwa.

“Hampir 80 persen energi kita (BKSDA Aceh) dikerahkan untuk konflik satwa. Bahkan, hampir setiap hari ada laporan konflik orangutan di desa-desa,” tuturnya.

Gajah misalnya, tersebar di semua wilayah Aceh kecuali Banda Aceh, Sabang, Langsa, Lhokseumawe, Aceh Barat Daya, dan Aceh Singkil.

“Saat ini populasi gajah di Aceh sekitar 539 ekor. Sebanyak 85 persen habitat gajah banyak dijadikan kebun. Itulah yang menyebabkan timbulnya konflik,” lanjut ia.

Untuk gajah, konflik dengan warga terbanyak ditemukan di Pidie, Subulussalam, Aceh Timur, dan Aceh Jaya. Konflik satwa adalah penyebab kematian tertinggi bagi gajah.

“Sebesar 74 persen dari kematian gajah disebabka oleh konflik. Sebanyak 40 persen karena perburuan, 12 persen mati alami,” lanjut Hadi.

Baca juga: Sering Diburu oleh Manusia, Gajah Beradaptasi Lahir Tanpa Gading

Bagaimana dengan harimau? Konflik warga dengan harimau paling banyak terjadi tahun 2019. Aceh Selatan adalah wilayah dengan konflik harimau terbanyak di Aceh.

Tahun 2019 juga menjadi tahun dengan konflik terbanyak untuk orangutan. Sepanjang tahun lalu, sebanyak 42 kejadian konflik terjadi di desa-desa sekitar Taman Nasional Gunung Leuser.

Penanggulangan konflik

Dinyatakan sebagai penyebab kematian satwa liar tertinggi di Aceh, konflik satwa tidak bisa dianggap sebelah mata. Oleh karena itu, butuh kerja sama dari berbagai pihak untuk menanggulangi konflik tersebut.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau