Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Gejala Serangan Jantung Pada Perempuan hingga Pencegahannya

Kompas.com - 22/01/2020, 08:47 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Faktor risiko pada perempuan

Faktor risiko utama gagal jantung adalah tekanan darah tinggi, juga bagi perempuan.

Menurut sebuah studi dari AS, hipertensi pada perempuan dimulai lebih awal dan meningkat lebih cepat daripada pada pria.

Akibatnya, pembuluh darah perempuan terkena tekanan yang lebih tinggi dan dalam jangka panjang. Tekanan darah pada perempuan dan laki-laki harus dipantau secara teratur sejak usia 20 tahun.

Kelebihan berat badan dan lemak di perut adalah faktor risiko lainnya.

Studi menunjukkan bahwa perempuan dengan bentuk tubuh apel memiliki risiko serangan jantung yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang cenderung berbentuk tubuh pir, bahkan jika indeks massa tubuh berada dalam kisaran normal.

Ini terutama berlaku untuk perempuan yang telah menopause.

Lemak perut juga dikaitkan dengan terjadinya diabetes tipe 2. Bahkan tambahan satu kilo lemak di perut dapat meningkatkan risiko diabetes pada perempuan hingga tujuh kali lipat.

Ini juga relevan karena diabetes tipe 2 juga meningkatkan risiko masalah jantung.

Tingkat hubungan ini jauh lebih kuat pada perempuan daripada pada laki-laki.

Baca juga: Berkaca dari Cecep Reza, Begini Pedoman CPR untuk Serangan Jantung

Bagaimana memperkuat sistem kardiovaskular perempuan?

Hal yang sangat penting adalah: berhenti merokok.

Studi menunjukkan bahwa satu batang sehari secara signifikan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, pada perempuan lebih daripada lelaki.

Jika perempuan mengkonsumsi pil KB, risiko kardiovaskular meningkat. Ini juga berlaku untuk perempuan di usia 30-an.

Hal lain yang juga penting adalah: bergerak. Hubungan antara terlalu banyak duduk dan penyakit kardiovaskular telah dibuktikan dengan jelas oleh penelitian.

Terakhir tapi tidak kalah pentingnya: diet. Diet yang sehat dan seimbang juga memiliki efek positif pada jantung.

Buah dan sayuran segar dalam jumlah besar bisa dikonsumsi sebagai pengganti makanan olahan berkalori tinggi. Jadi, mulai lakukan sesuatu untuk kesehatan Anda. Itu tidak sulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com