Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Jantung, dari Penyebab, Gejala hingga Penanganan

Kompas.com - 27/08/2019, 08:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

KOMPAS.com - Serangan jantung menimbulkan kerusakan pada otot jantung karena kehilangan pasokan darah.

Biasanya, hal itu terjadi ketika darah yang beku (bekuan darah) menyumbat aliran darah di arteri koroner. Arteri koroner merupakan bagian dari sirkulasi jantung, sehingga serangan ini dapat merusak sebagian jantung yang bersifat fatal.

Dikutip dari buku Mayo Clinic: Family Health Book terbitan Intisari, istilah kedokteran untuk serangan jantung adalah infark miokardial (kematian jaringan otot jantung).

Penyebab

Kasus serangan jantung yang paling sering terjadi disebabkan oleh adanya bekuan di arteri koroner yang sudah terlanjut menyempit.

Penyempitan diakibatkan oleh penumpukan kolestrol dan endapan lemak lainnya yang membentuk plak aterosklerotik. Plak itu terdiri dari lapisan keras yang mungkin terdiri dari kalsium yang mengandung lemak dan intinya terdiri dari kolesterol lunak.

Baca juga: Tersambar Petir, dari Pencegahan, Cederanya hingga Penanganannya

Jika bekuan darah tersebut menetap selama lebih dari 20 menit – 2 jam, akan timbul serangan jantung.

Lalu walaupun jarang terjadi, serangan jantung juga bisa terjadi karena lepasnya bekuan darah dari dalam jantung yang sakit, lalu tinggal di dalam arteri koroner.

Penyebab lain serangan jantung yang juga jarang terjadi adalah kontraksi arteri yang menghentikan aliran darah menuju ke jantung. Pengaruh obat seperti kokain dapat menimbulkan kontraksi yang mengancam nyawa tersebut.

Faktor risiko

Ada beberapa faktor risiko yang dapat membuat seseorang terkena serangan jantung. Dilansir dari artikel Kompas.com, 28 Juli 2018, orang yang terkena serangan jantung cenderung perokok, memakan makanan berkolesterol tinggi, memiliki berat badan di atas batas normal (obesitas), serta memiliki kondisi darah tinggi (hipertensi).

Gejala

Serangan jantung juga ditandai oleh beberapa gejala berikut:

  • Nyeri dada yang hebat dan bertahan lama, terkadang nyeri dada terasa seperti ada tekanan berat
  • Rasa nyeri yang menyebar melampaui beberapa organ tubuh seperti dada ke bahu kiri dan lengan, ke punggung, dan bahkan ke gigi dan rahang
  • Nyeri bertahan lama di perut bagian atas
  • Hilang kesadaran

Baca juga: Makna dari Berbagai Bunyi Degup Jantung yang Didengar Dokter

Pertolongan awal

Serangan jantung merupakan keadaan darurat medis. Seseorang yang mengalami serangan jantung harus segera mendapat bantuan medis dan dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD). Dalam situasi ini, waktu berpacu dengan kekuatan otot jantung.

Penundaan merupakan kesalahan yang telah menelan jutaan jiwa setiap tahun. Pasalnya, serangan jantung seringkali disepelekan karena beberapa orang mengira rasa sakit akan menghilang dengan sendirinya. Jika Anda atau orang lain terkena serangan jantung, segera lakukan hal berikut:

  • Cari pertolongan medis. Hubungi rumah sakit/puskesma atau bawa penderita ke UGD terdekat. Setiap tahun jutaan orang meregang nyawa karena tidak segera mencari bantuan medis.
  • Beri penderita aspirin. Aspirin mencegah pembekuan darah dan dapat membantu memulihkan aliran darah pada arteri tersumbat dan terbukti mampu membantu kelangsungan hidup. Dikarenakan keadaan darurat, sebaiknya aspirin dikunyah untuk mempercepat proses penyerapan.
  • Praktikkan CPR (Cardiopulmonary resuscitation). Jika Anda berada dekat seseorang yang berhenti bernapas, segera lakukan CPR. Anda dapat menyimak langkah-langkah CPR dalam artikel Begini Cara Lakukan Resusitasi Jantung dan Paru-paru.

Pengobatan

Di menit-menit awal begitu terjadi serangan jantung, akan terjadi fibrilasi ventrikel (irama jantung berupa kondisi denyut jantung yang cepat dengan aktivitas listrik yang tidak menentu). Kondisi ini menimbulkan denyut jantung yang tidak stabil dan turunnya efektivitas pada otot jantung.

Berikut adalah pengobatan untuk serangan jantung

  • Obat-obatan seperti trombolitik (obat yang dapat membantu menghancurkan bekuan darah pada arteri dan aliran dara menuju jantung), angiotensin-converting enzym (obat yang berfungsi utuk memperlebat arteri serta mengurangi tertahannya aliran darah yang dipompa dari jantung), dan antikoagulan (obat yang membuat darah menjadi tidak beku) dapat mengobati serangan jantung.
  • Prosedur invasif seperti angioplasti (memasukan kateter tipis ke dalam arteri di paha dan bahu untuk membuka arteri dan memulihkan aliran darah dan jantung) dan bedah bypass (transplantasi pembuluh darah – yang diambil dari bagian lain dari tubuh – pada arteri koroner).

Baca juga: Mengenal Penyakit Jantung Bawaan, Kelainan Bawaan Paling Umum di Indonesia

Pemulihan

Bila serangan jantung berhasil diobati, maka masih ada pemulihan yang harus dilakukan untuk mempercepat penyembuhan jantung dan mencegah serangan jantung terjadi kembali.

Berikut adalah langkah-langkah pemulihan dari serangan jantung:

  • Mengendalikan stres. Aspek psikologis dari penyakit yang berhubungan dengan jantung dan aliran darah (kardiovaskular) masih menjadi misteri, tetapi terdapat konsensus jelas, bahwa banyak orang mengalami stres yang berlebihan. Setelah mengalami serangan jantung, cobalah sebaik mungkin untuk meminimalisir stres tersebut.
  • Olahraga rutin. Ketika pulih, jantung Anda secara bertahap menjadi kuat. Olahraga mampu meningkatkan proses tersebut.
  • Diet dan pengendalian berat badan. Sangat penting untuk Anda mengontrol asupan gizi dalam makanan Anda. Jika Anda masih ragu, sebaiknya Anda berkonsultasi pada ahli gizi untuk menyusun rencana pola makan Anda.
  • Berhenti merokok. Setiap rokok yang dihisap mempengaruhi tekanan darah dan denyut jantung. Merokok dapat mempercepat proses aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah). (Hana Nushratu)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau