KOMPAS.com - Serangan jantung menimbulkan kerusakan pada otot jantung karena kehilangan pasokan darah.
Biasanya, hal itu terjadi ketika darah yang beku (bekuan darah) menyumbat aliran darah di arteri koroner. Arteri koroner merupakan bagian dari sirkulasi jantung, sehingga serangan ini dapat merusak sebagian jantung yang bersifat fatal.
Dikutip dari buku Mayo Clinic: Family Health Book terbitan Intisari, istilah kedokteran untuk serangan jantung adalah infark miokardial (kematian jaringan otot jantung).
Kasus serangan jantung yang paling sering terjadi disebabkan oleh adanya bekuan di arteri koroner yang sudah terlanjut menyempit.
Penyempitan diakibatkan oleh penumpukan kolestrol dan endapan lemak lainnya yang membentuk plak aterosklerotik. Plak itu terdiri dari lapisan keras yang mungkin terdiri dari kalsium yang mengandung lemak dan intinya terdiri dari kolesterol lunak.
Baca juga: Tersambar Petir, dari Pencegahan, Cederanya hingga Penanganannya
Jika bekuan darah tersebut menetap selama lebih dari 20 menit – 2 jam, akan timbul serangan jantung.
Lalu walaupun jarang terjadi, serangan jantung juga bisa terjadi karena lepasnya bekuan darah dari dalam jantung yang sakit, lalu tinggal di dalam arteri koroner.
Penyebab lain serangan jantung yang juga jarang terjadi adalah kontraksi arteri yang menghentikan aliran darah menuju ke jantung. Pengaruh obat seperti kokain dapat menimbulkan kontraksi yang mengancam nyawa tersebut.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat membuat seseorang terkena serangan jantung. Dilansir dari artikel Kompas.com, 28 Juli 2018, orang yang terkena serangan jantung cenderung perokok, memakan makanan berkolesterol tinggi, memiliki berat badan di atas batas normal (obesitas), serta memiliki kondisi darah tinggi (hipertensi).
Serangan jantung juga ditandai oleh beberapa gejala berikut:
Baca juga: Makna dari Berbagai Bunyi Degup Jantung yang Didengar Dokter
Serangan jantung merupakan keadaan darurat medis. Seseorang yang mengalami serangan jantung harus segera mendapat bantuan medis dan dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD). Dalam situasi ini, waktu berpacu dengan kekuatan otot jantung.
Penundaan merupakan kesalahan yang telah menelan jutaan jiwa setiap tahun. Pasalnya, serangan jantung seringkali disepelekan karena beberapa orang mengira rasa sakit akan menghilang dengan sendirinya. Jika Anda atau orang lain terkena serangan jantung, segera lakukan hal berikut:
Di menit-menit awal begitu terjadi serangan jantung, akan terjadi fibrilasi ventrikel (irama jantung berupa kondisi denyut jantung yang cepat dengan aktivitas listrik yang tidak menentu). Kondisi ini menimbulkan denyut jantung yang tidak stabil dan turunnya efektivitas pada otot jantung.
Berikut adalah pengobatan untuk serangan jantung
Baca juga: Mengenal Penyakit Jantung Bawaan, Kelainan Bawaan Paling Umum di Indonesia
Bila serangan jantung berhasil diobati, maka masih ada pemulihan yang harus dilakukan untuk mempercepat penyembuhan jantung dan mencegah serangan jantung terjadi kembali.
Berikut adalah langkah-langkah pemulihan dari serangan jantung: