Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seri Baru Jadi Ortu: Makanan dan Minuman yang “Haram” untuk Ibu Menyusui

Kompas.com - 20/01/2020, 19:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Menjadi seorang ibu, Anda harus memerhatikan betul konsumsi makanan atau minuman agar pertumbuhan bayi optimal. Tak hanya saat kehamilan, tapi juga menyusui.

Asupan makanan dan minuman saat menyusui tak hanya memengaruhi nutrisi sang ibu, tapi juga buah hati. Beberapa jenis makanan seperti daun katuk dipercaya bisa menambah kuantitas ASI. Namun, beberapa jenis makanan dan minuman berdampak sebaliknya.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Cara Tepat Menyimpan dan Menghangatkan ASI

dr Nia Wulansari selaku Dokter Umum Konselor Laktasi dari RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, mengatakan konsep ASI adalah supply and demand. Semakin sering payudara dikosongkan, maka produksi dan kuantitas ASI pun semakin banyak.

Meski demikian, ada beberapa minuman dan makanan yang sebaiknya dihindari oleh ibu agar kuantitas ASI tidak berkurang.

1. Kafein

Selain dapat menyebabkan perubahan mood atau gangguan tidur pada bayi, kafein juga memiliki dampak yang kurang baik pada tubuh ibu menyusui.

“Kafein dapat bersifat diuretik atau meningkatkan laju pengeluaran cairan dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko dehidrasi,” tutur dr Nia kepada Kompas.com, Senin (20/1/2020).

Sebaiknya, batasi asupan kafein pada kopi dan teh maksimal 2 gelas per hari.

2. Cokelat

Cokelat dikabarkan memiliki efek yang baik untuk mengembalikan mood yang buruk menjadi mood positif. Namun, cokelat memiliki efek yang tidak baik untuk bayi baru lahir.

“Kandungan theobromine pada cokelat justru dapat menyebabkan perubahan mood atau gangguan tidur pada bayi baru lahir,” ujar dr Nia.

3. Alkohol

Konsumsi alkohol dapat membuat dehidrasi atau tubuh kekurangan cairan, sehingga mengganggu produksi ASI.

4. Nikotin

Nikotin pada rokok mengganggu pembentukan hormon prolaktin pada tubuh ibu menyusui. Hal tersebut dapat menyebabkan produksi ASI dapat berkurang.

5. Daun seledri

Daun seledri juga berdampak buruk pada tubuh ibu dan bayi jika dikonsumsi secara berlebihan.

“Jika dikonsumsi secara berlebihan, seledri bersifat diuretik atau meningkatkan laju pengeluaran cairan dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan dehidrasi dan produksi ASI berkurang,” tambah dr Nia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau