KOMPAS.com - Banyak yang mengira mencuci peralatan menyusui dan makanan bayi dengan air sabun biasa sudah cukup, tetapi ternyata peralatan tersebut juga perlu disterilisasi.
Menurut dokter spesialis anak, dr Melanie Yudiana Iskandar, sterilisasi alat menyusui diharuskan setidaknya enam bulan pertama.
"Setelah enam bulan pertama, orang tua akan memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI). Peralatan makan anak, seperti piring dan sendok, haruslah di sterilisasi," kata Melanie dalam rilis bertajuk Philips Dukung Orangtua untuk Memenuhi Nutrisi dan Proteksi Higienis Bayi yang diterima Senin (13/1/2020).
Hal ini dilakukan untuk memastikan anak selalu sehat dan tidak mudah sakit. Sterilisasi dapat dilakukan hingga anak berusia 12 bulan.
Baca juga: Pentingnya Sterilisasi Peralatan Bayi
Untuk memastikan alat makan dan menyusui bayi Anda tetap higienis, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orangtua.
1. Merebus peralatan makan dan menyusui
Salah satu cara tradisional yang biasa dilakukan untuk mensterilisasikan alat makan anak dan alat pompa ASI adalah merebusnya selama beberapa menit.
Pertama, siapkan panci dan isi dengan air, kemudian letakan peralatan makan atau menyusui yang akan digunakan.
Untuk memastikan semua bagian bebas dari bakteri atau kuman, pastikan semua bagian peralatan makan atau menyusui yang akan di rebus tertutupi air.
Baca juga: Ibu Menyusui Jangan Cemas Hasil ASI Perah Sedikit, Coba Tips Berikut
Setelah selesai merebus peralatan selama beberapa menit, tutup panci hingga peralatan perlu digunakan.
2. Menggunakan uap
Sterilisasi menggunakan uap dapat dilakukan dengan mudah menggunakan alat khusus untuk mensterilkan.
Cara ini lebih praktis karena biasanya tidak memerlukan waktu lama dan peralatan yang banyak.
Setelah lewat usia itu, menggunakan solusi higienis untuk membersihkan alat makan si kecil juga dapat membantu memberi perlindungan dari kuman dan bakteri.
Berdasarkan panduan merebus air yang diterbitkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015 menunjukkan bakteri dan virus memiliki titik didih berbeda.