Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Mimpi Wujud dari Rahasia Terdalam? Sains Jelaskan

Kompas.com - 20/01/2020, 18:03 WIB
Amalia Zhahrina,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Ketika tersentak bangun pada tengah malam, jantung Anda mungkin berdetak dengan kencang. Kondisi ini terjadi setelah Anda mengalami mimpi tentang hal-hal yang membuat Anda cemas. Seperti pekerjaan, rasa malu, atau batin yang sedang tertekan.

Namun, apakah benar mimpi merupakan perwujudan dari rasa cemas atau rahasia terdalam Anda?

Dilansir dari LiveScience (19/01/2020), saat ini, tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa mimpi dapat mengungkapkan perasaan dalam batin Anda.

"Benar-benar tidak ada penelitian yang mendukung sudut pandang itu," kata Deirdre Barrett, seorang psikolog dan peneliti mimpi di Harvard Medical School.

Menurutnya, mimpi tidak mengandung sebuah simbol sehingga kamus atau seorang penerjemah mimpi tidak akan bisa memberi tahu Anda apa arti mimpi yang sesungguhnya.

Manusia telah lama mencari makna dalam mimpi. Mesopotamia kuno dan Mesir menganggap mimpi merupakan pesan dari para dewa. Lain halnya dengan orang Yunani dan Romawi yang menggunakannya untuk memprediksi masa depan.

Baca juga: Demam Kok Bikin Kita Mimpi Buruk? Ilmuwan Menjawabnya

Awalnya, keyakinan bahwa simbol-simbol dalam mimpi mengandung kebenaran rahasia tentang diri kita berasal dari psikolog abad ke-19, yaitu Sigmund Freud. Dia berpendapat bahwa mimpi merupakan perwujudan dari keinginan kita yang sangat tertekan.

Setelah adanya teori dari Freud, ilmu tentang mimpi terus berkembang. Berbeda dengan Freud, teori lain berpendapat bahwa mimpi itu tidak samar atau fantastik. Sehingga, mimpi merupakan perwujudan dari apa yang Anda pikirkan pada siang harinya tanpa Anda sadari.

Penelitian juga mengungkapkan bahwa ketika Anda sedang bermimpi, Anda hanya memproses minat, ingatan, dan kekhawatiran yang sama pada siang hari.

"Kami memiliki angan-angan, kami memikirkan ancaman dan ketakutan, kami memikirkan kehidupan sosial kami dan orang-orang yang kami cintai," kata Barret.

G. William Domhoff, seorang peneliti mimpi di Universitas California, Santa Cruz, dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam The Scientific Review of Mental Health Practice mengatakan, mimpi memiliki makna psikologis sebagai perpanjangan dari pikiran dan kekhawatiran kita saat bangun.

Baca juga: Demam Kok Bikin Kita Mimpi Buruk? Ilmuwan Menjawabnya

Anda mungkin lebih sering mengalami mimpi yang masuk akal dari kehidupan sehari-hari dibandingkan mimpi sebuah fiksi.

Meskipun Anda menganggap pikiran Anda terjaga saat bermimpi, ternyata bagian otak Anda mengalami perubahan fungsi saat tidur.

"Pikiran kita hanya beroperasi dalam keadaan biokimia yang sangat berbeda," kata Barrett.

Artinya, selama Anda tidur, campuran bahan kimia dalam otak Anda berubah. Beberapa bagian otak Anda menjadi kurang aktif tetapi yang lain menjadi jauh lebih aktif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com