Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Mimpi Wujud dari Rahasia Terdalam? Sains Jelaskan

Namun, apakah benar mimpi merupakan perwujudan dari rasa cemas atau rahasia terdalam Anda?

Dilansir dari LiveScience (19/01/2020), saat ini, tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa mimpi dapat mengungkapkan perasaan dalam batin Anda.

"Benar-benar tidak ada penelitian yang mendukung sudut pandang itu," kata Deirdre Barrett, seorang psikolog dan peneliti mimpi di Harvard Medical School.

Menurutnya, mimpi tidak mengandung sebuah simbol sehingga kamus atau seorang penerjemah mimpi tidak akan bisa memberi tahu Anda apa arti mimpi yang sesungguhnya.

Manusia telah lama mencari makna dalam mimpi. Mesopotamia kuno dan Mesir menganggap mimpi merupakan pesan dari para dewa. Lain halnya dengan orang Yunani dan Romawi yang menggunakannya untuk memprediksi masa depan.

Awalnya, keyakinan bahwa simbol-simbol dalam mimpi mengandung kebenaran rahasia tentang diri kita berasal dari psikolog abad ke-19, yaitu Sigmund Freud. Dia berpendapat bahwa mimpi merupakan perwujudan dari keinginan kita yang sangat tertekan.

Setelah adanya teori dari Freud, ilmu tentang mimpi terus berkembang. Berbeda dengan Freud, teori lain berpendapat bahwa mimpi itu tidak samar atau fantastik. Sehingga, mimpi merupakan perwujudan dari apa yang Anda pikirkan pada siang harinya tanpa Anda sadari.

Penelitian juga mengungkapkan bahwa ketika Anda sedang bermimpi, Anda hanya memproses minat, ingatan, dan kekhawatiran yang sama pada siang hari.

"Kami memiliki angan-angan, kami memikirkan ancaman dan ketakutan, kami memikirkan kehidupan sosial kami dan orang-orang yang kami cintai," kata Barret.

G. William Domhoff, seorang peneliti mimpi di Universitas California, Santa Cruz, dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam The Scientific Review of Mental Health Practice mengatakan, mimpi memiliki makna psikologis sebagai perpanjangan dari pikiran dan kekhawatiran kita saat bangun.

Anda mungkin lebih sering mengalami mimpi yang masuk akal dari kehidupan sehari-hari dibandingkan mimpi sebuah fiksi.

Meskipun Anda menganggap pikiran Anda terjaga saat bermimpi, ternyata bagian otak Anda mengalami perubahan fungsi saat tidur.

"Pikiran kita hanya beroperasi dalam keadaan biokimia yang sangat berbeda," kata Barrett.

Artinya, selama Anda tidur, campuran bahan kimia dalam otak Anda berubah. Beberapa bagian otak Anda menjadi kurang aktif tetapi yang lain menjadi jauh lebih aktif.

Sebagai contoh, korteks visual sekunder (bagian otak Anda yang membentuk gambar) menjadi jauh lebih aktif saat tidur. membantu kita menghasilkan gambar yang jelas yang kita "lihat" selama tidur.

Sementara itu, korteks prefrontal yang biasanya menyaring pikiran kita, menjadi rusak.

Beberapa psikolog melihat mimpi sebagai alat yang berharga. Namun, psikolog dan psikoanalis Karl Stukenberg dari Xavier University di Cincinnati menantang pendapat Freud  tentang mimpi.

Ia menganggap Freud menggunakan interpretasi mimpi dengan siswa dan pasiennya.

"Dialog muncul antara bagian-bagian pikiran yang berfungsi dalam arti yang lebih simbolis dan bagian-bagian pikiran yang berfungsi dalam arti logis," kata Stukenberg.

Oleh karena itu, menurut Barret, tidak ada formula untuk menafsirkan mimpi. Namun Barrett mengatakan Freud ada benarnya.

"Dia memperkenalkan gagasan bahwa mimpi itu bermakna. Bahwa mimpi itu bisa memberi tahu kita tentang diri kita sendiri," katanya.

https://sains.kompas.com/read/2020/01/20/180300223/apakah-mimpi-wujud-dari-rahasia-terdalam-sains-jelaskan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke