Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badak Sumatera Terancam Punah, Ini Faktor Penyebabnya

Kompas.com - 20/01/2020, 17:36 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Editor

Upaya survei pada setiap individu badak di lokasi tersebut juga dilakukan. Selain itu, dilakukan juga pemantauan terhadap proses reproduksi.

Baca juga: Badak Hitam Super Langka Lahir di Kebun Binatang AS

Sebab, menurut Adhi, indikator keberhasilan dari suatu habitat penunjang satwa liar itu, salah satunya melalui reproduksi.

Pemantauan juga dilakukan mencakup ketersediaan pakan dan kondisi fisik lingkungan yang bisa membatasi peluang reproduksi antara jantan dengan betina.

Adhi menjelaskan dalam meningkatkan populasi badak Sumatera, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyusun emergency action plan.

"Jika habitatnya kurang dari 15 individu itu akan ditranslokasikan ke sanctuary, dimonitor sehingga proses reproduksinya bisa berkembang," ungkap dia.

Menurut Adhi, pertimbangannya apabila populasi badak sedikit, karena proses reproduksi badak sangat sensitif. Maksud dari rencana aksi darurat diharapkan dapat mengembalikan perkembangan populasi badak Sumatera.

Kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto menambahkan rencana aksi darurat dilakukan untuk menyelamatkan populasi badak.

Salah satunya dengan membangun tempat pelestarian badak Sumatera (Sumatran Rhinos Sanctuary) di Aceh Timur.

Baca juga: Punah Sudah Badak Sumatera di Malaysia…

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com