Para peneliti menunjukkan tanda-tanda penuaan dengan membandingkan data dari orang muda dengan orang yang lebih tua.
"Tetapi untuk individu, data semacam itu hanya menangkap momen tertentu dalam waktu. Itu tidak bisa mengungkapkan bagaimana orang tertentu dapat berubah seiring bertambahnya usia," sambung Snyder.
Dalam pengaturan klinis, itu merupakan penanda berbasis populasi sehingga bukan ukuran terbaik untuk menentukan bagaimana seorang pasien menua atau kombinasi perawatan medis apa yang paling cocok untuk mereka.
Snyder dan rekan penulisnya berharap untuk belajar perbedaan tanda penuaan antar individu dengan melacaknya dari waktu ke waktu.
Partisipan studi mereka berkisar dari 29 hingga 75 tahun dan menyediakan setidaknya lima sampel biologis selama dua tahun. Bahkan dalam jangka waktu yang relatif singkat itu, beberapa pola penuaan muncul.
Sebagai contoh, kategori usia imunologis mengumpulkan lebih banyak penanda peradangan melalui waktu.
Sementara kategori usia metabolik menghasilkan lebih banyak gula dalam darah mereka, yang menunjukkan bahwa tubuh mereka memetabolisme glukosa dengan kurang efisien.
Baca juga: Tahukah Anda, Penuaan Kulit Terjadi Mulai Usia 20 Tahun
Mirip dengan skor pada tes kepribadian, "profil" penuaan masing-masing individu termasuk kombinasi sifat, dicampur dan dicocokkan dari berbagai umur.
Akhirnya, Snyder dan rekan penulisnya berencana untuk mengikuti peserta penelitian untuk melihat bagaimana profil penuaan mereka berubah seiring waktu.
Mereka juga bertujuan untuk mengembangkan tes ageotype sederhana yang dapat digunakan di kantor dokter untuk menilai status kesehatan pasien sehingga mengarahkan mereka untuk memilih pengobatan terbaik.
"Ada obat-obatan dan berbagai jenis intervensi diet dan intervensi gaya hidup yang memungkinkan untuk memodulasi beberapa proses penuaan ini," Dr. James Kirkland, seorang gerontologis dan kepala Pusat Kogod tentang Penuaan di Klinik Mayo di Rochester, Minnesota, kepada NBC News.
Menurut Kirkland, untuk menerapkannya dengan benar, kita harus mengetahui orang yang menerapkan obat atau intervensi diet yang paling menguntungkan.
Sementara obat-obatan, diet, dan rezim olahraga yang ada dapat menargetkan beberapa tanda penuaan, penanda lain belum sepenuhnya dipahami.
Misalnya, selama penelitian Snyder, 12 orang menandakan fungsi ginjalnya yang buruk dan menurun, delapan di antaranya memakai statin atau obat penurun kolestrol.
Delapan orang yang memakai statin mengalami penurunan kreatinin, atau limbah kimia dalam ginjal. Hal ini menunjukkan bahwa obat juga dapat meningkatkan fungsi ginjal mereka, meskipun tidak jelas mengapa peningkatan juga menurun pada empat orang tambahan.