Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2020, 18:03 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

KOMPAS.com - Jumlah orang yang terinfeksi virus misterius yang muncul di China jauh lebih besar dari jumlah resmi, kata para ilmuwan kepada BBC.

Ada 41 kasus virus baru yang dikonfirmasi di laboratorium, tetapi para ahli di Inggris memperkirakan jumlahnya mendekati 1.700.

Dua orang diketahui telah meninggal dunia karena virus tersebut, yang muncul pertama kali di kota Wuhan, China bagian timur, pada Desember lalu.

"Saya saat ini jauh lebih peduli ketimbang saya sepekan lalu," kata ilmuwan wabah penyakit, Prof Neil Ferguson.

Penelitian ini dilakukan oleh Pusat Analisis Penyakit Menular Global MRC di Imperial College London, yang memberikan saran kepada berbagai lembaga dunia, termasuk pemerintah Inggris dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Mengenal Wabah Akibat Virus Misterius China dan Cara Mencegahnya

Bagaimana mengetahui angka kasus-kasus?

Petunjuk penting untuk mengenai besaran skala persoalan adalah mengetahui kasus-kasus yang terdeteksi di negara lain.

Sementara wabah itu berpusat di Wuhan, China, tetapi ada dua kasus di Thailand dan satu di Jepang.

"Itu membuat saya khawatir," kata Prof Ferguson.

Dia menambahkan: "Kasus di Wuhan yang kemudian menyebarkan tiga kasus serupa ke negara lain menyiratkan akan ada lebih banyak kasus daripada yang sudah dilaporkan."

Tidak mungkin untuk mendapatkan angka pastinya, tetapi pemodelan wabah, yang didasarkan pada virus, populasi lokal dan data penerbangan, sudah dapat memberikan gambaran.

Baca juga: Waspada Virus Misterius China, WHO Belum Pastikan Penyebab Kemunculannya

Bandar udara Internasional Wuhan melayani populasi 19 juta orang, tetapi hanya ada 3.400 perjalanan internasional setiap harinya.

Perhitungan terperinci, yang telah diunggah dalam situs resmi Imperial College London sebelum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, menghasilkan angka 1.700 kasus.

Apa artinya itu semua?

Prof Ferguson mengatakan "terlalu dini untuk bersikap waspada" tetapi dia saat ini mengaku "jauh lebih khawatir" ketimbang sepekan lalu.

Para pejabat China mengatakan tidak ada kasus penyebaran virus ini dari satu manusia ke manusia lainnya.

Sebaliknya mereka mengatakan virus itu berasal dari hewan yang terinfeksi di pasar kuliner laut dan hewan liar di Wuhan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com