Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Melanda Tabuk, Ini 4 Fenomena Salju Aneh yang Tak Biasa

Kompas.com - 17/01/2020, 13:39 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Pada November 2-16, cuaca ekstrem menyebabkan sebagian gurun Arab Saudi mengalami suhu di bawah nol derajat.

Cuaca ekstrem itu membuat gurun Arab Saudi turun salju dan banjir.

Salju pertama kali diketahui turun pada 23 November 2016. Saat itu suhu di kawasan Turaif, wilayah perbatasan utara Arab Saudi mencapai -4 derajat Celsius.

Lapisan salju ditemukan di wilayah tengah dan timur laut Arab Saudi.

Kemudian pada 2018, salju juga turun di Tabuk, Lebanin, Suriah, dan Iran.

Salju di beberapa wilayah Iran tebalnya mencapai 1,2 meter.

Baca selengkapnya: Salju Turun di Arab Saudi dan Beberapa Negara Timur Tengah

3. "Salju Hitam" di Siberia

Salju hitam beracun menghujani wilayah Siberia, terutama Kuzbass pada Februari 2019.

Berbeda dengan salju putih di Sahara atau Arab, salju hitam ini disebabkan oleh debu batu bara hitam beracun yang dilepaskan ke udara melalui lubang pabrik batu baru yang tak dipelihara di kawasan tersebut.

Ironisnya, salju hitam beracun sudah pernah terjadi sebelum dan hal ini tidak selalu terkait pada satu sumber.

Baca selengkapnya: Fenomena Beracun, Salju Hitam Turun di Langit Siberia

4. Badai salju aneh di Meksiko

Tumpukan salju setebal lebih dari satu meter menyebabkan kendaraan tertimbun usai badai salju yang menerjang kota Guadalajara, Meksiko, Minggu (30/6/2019).AFP / ULISES RUIZ Tumpukan salju setebal lebih dari satu meter menyebabkan kendaraan tertimbun usai badai salju yang menerjang kota Guadalajara, Meksiko, Minggu (30/6/2019).

Badai salju "aneh" menghantam kota Guadalajara, Meksiko, pada Minggu (30/6/2019), menyebabkan timbunan salju setebal 1,5 meter di beberapa titik.

Badai salju juga menyebabkan pohon-pohon tumbang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com