Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan untuk Kita, Ahli Sebut Banjir dan Perubahan Iklim Berkaitan

Kompas.com - 10/01/2020, 09:23 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Ayu menyebutkan, sungai-sungai di Jerman sudah dinaturalisasi. Hal ini juga sejalan dengan konsistensi perilaku masyarakatnya dalam menjaga sungai itu.

Untuk diketahui, naturalisasi merupakan istilah yang merujuk pada upaya untuk mengembalikan lebar sungai ke bentuk alaminya.

"Itu kalau kita tanya, itu semua (orang) ngeh (paham) loh," ujarnya.

Masyarakat di sekitar sungai di Jerman, kata Ayu, mengerti apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam menjaga sungai di lingkungan mereka.

Hal sederhana seperti menebang pohon sekalipun, masyarakat akan bertanya dahulu kepada pemerintahan setempat, karena khawatir dapat mempengaruhi kondisi lingkungan, sebab tempat tinggalnya di pinggir sungai.

"Itu mereka (masyarakat Jerman) memang sampe segitunya aware. Sedangkan saya di sini (Indonesia) kan dekat sungai, kadang enggak aware juga," tuturnya.

Setiap individu yang ada di sekitar sungai di Jerman paham, bahwa usai ada banjir, masyarakat tahu apa yang perlu mereka lakukan dan itu selaras dengan program dan imbauan dari pemerintah.

"Apa yang dilakukan pemerintah ketangkep sama masyarakat, jadi enggak bertentangan," kata dia.

Bagaimana dengan Indonesia?

Di Indonesia, terutama Jakarta dan sekitarnya, tidak semua sungai bisa dilakukan naturalisasi, juga tidak semuanya bisa dilakukan normalisasi.

Ditegaskan Ayu, baik itu kebijakan sungai akan dinaturalisai ataupun dinormalisasikan, kalau berjalan sendiri-sendiri tetap tidak akan optimal.

Semua elemen masyarakat, dari masyarakat sipil, stakeholder atau pelaku industri, dan pemangku kebijkan atau pemerintah haruslah satu tujuan dan pemahaman.

Masyarakat perlu secara intensif diberikan edukasi dan pemahaman betapa berbahayanya dampak dari perubahan iklim terhadap berbagai bencana alam, termasuk salah satunya banjir.

Ketika masyarakat atupun pemangku kebijakan di Indonesia selalu menganggap banjir ini hanya sebagai persoalan rutin saja, maka menurut Ayu, hal mendasar dari bencana dan rusaknya kondisi alam akan terus terjadi.

Baca juga: Ahli LIPI: Banjir Jakarta Bukan Kejadian Rutin, tapi Risiko Bencana

"Jika menganggap sebagai rutinitas saja, maka banyak elemen masyarakat akan mengatasi bencana banjir dengan cara masing-masing dan tidak berkesinambungan antar masyarkat, pelaku industri dan pemerintah," kata dia.

Padahal, ketika setidaknya belajar dari beberapa yang telah disebutkan oleh Ayu, poin terpenting dari penanganan dampak bencana dari perubahan iklim ini adalah intregitas, pengetahuan, kesamaan paham persepsi kondisi alam, dan tingkat kesadaran beradaptasi secara transformatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com