Berbagai penyakit STD tersebut antara lain HIV,Herpez simplex, hepatitis B, hepatitis C dan human papiloma virus (HPV).
Selain itu infeksi bakteri yang bisa terjadi antara lain gonorea, khlamidia, syphilis dan shigelosis.
"Pasien dengan infeksi bakteri ini bisa saja mengalami diare yang berdarah dan berlendir, mengalami luka2 terinfeksi bahkan timbul bisul dan radang diseputar bubur dan poros usus (rektum)," ungkapnya.
Selain itu, gejala lain yang ditimbulkan adalah munculnya nyeri berlebih saat buang air besar.
Dari semua risiko penyakit di atas, akibat yang paling berbahaya dari anal seks menurut Ari adalah kanker anus.
Risiko terjadi kanker sama pada semua jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan.
Risiko terjadinya kanker anus lebih tinggi pada orang dibawah umur 30 tahun.
Baca juga: Kasus Reynhard Sinaga, Ini Tes untuk Tahu Anda Psikopat atau Tidak
"Sejauh ini saya beberapa kali mendapat kasus kanker anus berumur dibawah 30 tahun dan berhubungan dengan riwayat anal seks. Umumnya mereka melakukan anal seks dari partnernya," terang Ari.
Dari beberapa literatur yang dibaca Ari, banyak orang melakukan seks anal karena mereka terinpirasi setelah menonton film porno.
"Oleh karena itu dengan kemudahan mendapatkan film porno melalui internet kebiasaan anal seks ini akan terus meningkat dari waktu ke waktu," ungkapnya.
Kesimpulannya, melakukan anal seks - baik yang dilakukan secara terpaksa atau suka sama suka - merupakan tindakan seksual berisiko tinggi untuk terjadinya berbagai infeksi.
Anal seks dapat mendatangkan infeksi dari virus maupun bakteri, anus dan organ di sekitarnya terluka, hingga yang paling parah adalah kanker anus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.