Menurut Moll, ada kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut tentang bagaimana darah dan pembekuan atau pergumpalan darah terjadi di ruang angkasa.
"Apakah ini sesuatu yang lebih umum di ruang angkasa," kata Moll.
Sehingga bisa mengetahui bagaimana Anda meminimalkan risiko terjadinya DVT, jumlah persediaan obat seharusnya di ISS, ketika hal ini terjawab, maka akan berguna terutama dengan rencana misi astronot yang akan tinggal lebih lama ke Bulan dan Mars.
Astronot NASA, Serena Aunon sebagai seorang dokter yang bertugas sebagai insinyur penerbangan di ISS selama enam bulan pada tahun 2018, selama Ekspedisi 56 dan 57, adalah penulis utama dalam penelitian ini dan Moll ikut menulis studi kasus ini.
"Temuan-temuan baru ini menunjukkan bahwa masih banyak perilaku tubuh manusia yang bisa terjadi saat berada di luar angkasa. Kami masih belum mempelajari segala sesuatu tentang kedokteran ruang angkasa atau fisiologi luar angkasa," kata Aunon.
Baca juga: Galaksi Terbesar di Jagat Raya Tertangkap Kamera NASA
Sementara itu, pertanyaan-pertanyaan besar masih terus dikejar oleh para peneliti. Mengenai bagaiamana menangani hal ini dalam misi kelas eksplorasi ke Mars, bagaimana kita mempersiapkan diri kita secara medis saat akan melakukan perjalanan ke luar angkasa.
Apalagi penggumpalan darah seperti ini, mungkin saja dapat terjadi pada astronot lainnya di misi yang berbeda.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.