KOMPAS.com - Tyrannosaurus rex atau T-rex hingga saat ini masih menjadi objek penelitian menarik yang terus dipelajari para ahli. Kini, satu misteri dari kehidupan dinosaurus yang dikenal ganas dan buas ini terungkap.
Petunjuk baru itu berasal dari kerangka dua Tyrannosaurus rex remaja. Dari kerangka tersebut, ahli berhasil mengungkapkan bagaimana predator tersebut tumbuh jadi pembunuh kejam, sekaligus mematahkan mitos adanya tyrannosaurus kerdil.
Kerangka T-rex yang diberi nama Jane dan Petey ini disimpan di Museum Sejarah Alam Burpee di Illinois, AS.
Baca juga: Terungkap, Rahasia T-rex Hancurkan Mangsa dalam Satu Gigitan
Sebelumnya para ahli menduga kalau kerangka tersebut merupakan spesies dinosaurus yang berbeda yang disebut Nanotyrannus.
Nanotyrannus diklaim sebagai sejenis tyrannosaurus kerdil yang hidup di zaman yang sama dengan T-rex.
Namun, pemeriksaan mikrostruktur jaringan di dalam tulang justru mengungkap bahwa kerangka-kerangka itu adalah bagian dari keluarga T-rex.
"Fosil itu ternyata merupakan T-rex yang mati di usia remaja," kata Dr Holly Woodward, profesor anatomi di Oklahoma State University Center for Health Sciences.
Dari perhitungan cincin tahunan di dalam tulang, peneliti menyebut jika T-rex berumur 13 dan 15 tahun.
Baca juga: Kecil dan Berbulu, Inilah Rupa Menggemaskan Bayi T-Rex
Dari kerangka tersebut ahli menemukan bahwa T-rex muda memiliki tubuh ramping, gesit, serta gigi tajam untuk memotong makanan.
Sementara itu, T-rex dewasa lebih lamban dan suka menghancurkan tulang mangsa mereka.
Selain itu, T-rex remaja berukuran kurang lebih enam meter dengan berat sekitar 975 kilogram.
Ukuran tersebut akan mengalami perubahan drastis menjadi salah satu dinosaurus pemakan daging terbesar yang pernah hidup did unia. Dibutuhkan setidaknya 20 tahun bagi T-rex muda untuk mencapai ukuran dewasa.
Baca juga: Nenek Moyang Sebesar Rusa dan 4 Fakta T-rex Lain yang Harus Anda Tahu
Namun tim peneliti percaya kalau pertumbuhan T-rex tergantung pada sumber makanannya.
Berdasarkan pengamatan terhadap cincin tahunan, mereka mendapati bahwa jika makanan berlimpah, maka dinosaurus akan bertambah besar. Akan tetapi, bila makanan langka, maka ukuran dinosaurus tak akan tumbuh sebesar itu.
Temuan ini telah diterbitkan dalam jurnal Science Advances.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.