Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/01/2020, 10:29 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Awal tahun 2020, banjir telah merendam berbagai wilayah di Indonesia terutama DKI Jakarta dan sekitarnya.

Berkaitan dengan banjir, banyak risiko penyakit yang dapat menyerang manusia.

Mulai dari diare, DBD, ISPA, hingga kencing tikus. Berikut ulasannya:

Baca juga: Banjir Jakarta, Intensitas Curah Hujan Lebih Lebat dari Sebelumnya

1. Diare

IlustrasiDiy13/Thinkstock Ilustrasi
Diare ditandai dengan gejala encernya feses dan frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering dari biasanya.

Bakteri penyebab diare yang paling umum yaitu rotavirus, shigella, E.coli, cryptosporidium, dan lain sebagainya.

Saat banjir tiba, sumber air bersih khususnya dari sumur dangkal banyak yang tercemar bakteri maupun virus.

Fasilitas air bersih di pengungsian saat banjir juga minim ketersediaan air bersih.

Diare merupakan salah satu penyakit menular. Perlu kewaspadaan agar persebaran penyakit ini tidak meluas saat musim banjir.

Diare dianggap sebagai upaya tubuh untuk mengeluarkan racun atau kuman yang ada di dalam tubuh.

Namun jika terlalu sering mengalami diare, dokter akan menganjurkan untuk tidak mengkonsumsi antibiotik. Melainkan diberikan minum elektrolit atau oralit, selain yang utama adalah perbanyak minum air putih.

2. DBD

Ilustrasi demam berdarahkenary820/shutterstock Ilustrasi demam berdarah

DBD adalah salah satu jenis penyakit musim hujan yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Tekadang DBD dapat menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang serasa retak.

DBD yang parah, dikenal dengan viral hemorrhagic fever (VHF atau demam berdarah virus). 

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau