Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Tidur Karena Kelelahan, Lakukan Hal Ini

Kompas.com - 27/12/2019, 08:20 WIB
Amalia Zhahrina,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Namun, kepuasan tidur tidak selalu menurun seiring bertambahnya usia. Penelitian oleh Grandner dan yang lainnya menemukan bahwa orang-orang di awal masa dewasa sering mengalami keluhan tentang tidur dan kelelahan.

"Jika kamu orang yang lebih tua dan kamu benar-benar tidak senang dengan tidurmu, itu sebenarnya masalah," Ujar Grandner.

Apa yang harus dilakukan?

Oleh karena itu, jika kelelahan membuat sulit menjalani hari-hari Anda, para ahli menyarankan untuk mengunjungi klinik perawatan primer. Anda akan dievaluasi penyebab umum kelelahan, termasuk depresi, autoimun penyakit, kadar vitamin dan masalah tiroid.

Namun, Watson berpendapat masih banyak dokter yang kurang terlatih dalam ilmu kedokteran tidur. Grandner menambahkan, dokter perawatan primer juga tidak secara rutin menanyakan pasien tentang tidurnya.

Salah satu orang tua dari anak kecil, menceritakan bahwa dokternya menertawakannya ketika dia mengatakan bahwa dia lelah sepanjang waktu, seolah-olah itu sudah diberikan pada tahap hidupnya.

Baca juga: Ketindihan dan Melihat Hantu Saat Tidur? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Langkah lain yang dapat ditempuh adalah mengunjungi spesialis tidur. Mereka akan mengevaluasinya dan melakukan screening untuk sleep apnea. Gangguan ini, yang menyebabkan orang berhenti bernapas secara teratur dalam tidurnya, mempengaruhi hingga 10 persen orang dan sangat berisiko bagi orang yang kelebihan berat badan.

“Sebagian besar tidak tahu mereka memilikinya. Sekitar 85 persen orang yang menderita apnea tidur tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Kita perlu menyadari bahwa jika kita memprioritaskan tidur, kita menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri,” tegas Watson.

Baca juga: WHO Tetapkan Fenomena Kelelahan Bekerja Jadi Penyakit Internasional Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com