Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 31/10/2019, 13:03 WIB

KOMPAS.com - Hari Halloween yang jatuh setiap 31 Oktober identik dengan hal-hal yang berbau supernatural. Ketika berbicara mengenai fenomena supernatural, salah satu hal yang paling umum dialami adalah ketindihan.

Ketindihan merupakan fenomena di mana seseorang terbangun saat tidur dalam keadaan tidak bisa bergerak, berbicara atau bahkan bernapas. Dalam banyak budaya, termasuk Indonesia, ketindihan ini sering dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat supernatural.

Namun, sebetulnya tidak ada yang supernatural mengenai "ketindihan".

Dilansir dari Live Science, 14 Januari 2015, hampir 40 persen orang di dunia pernah mengalami ketindihan. Lalu, fenomena ini dikenal di dunia medis sebagai kelumpuhan tidur atau sleep paralysis.

Para ahli telah lama mengetahui bahwa ketindihan terjadi ketika seseorang terbangun pada tahan tidur yang disebut rapid eye movement (REM).

Baca juga: Ketindihan Saat Tidur, Fenomena Apakah Ini Menurut Sains?

Pada tahap ini, seseorang biasanya sedang bermimpi, sementara ototnya nyaris mengalami kelumpuhan agar dia tidak bergerak-gerak secara ekstrem. Alhasil, ketika terbangun pada tahap REM, seseorang menjadi tidak bergerak atau mengalami kelumpuhan sementara.

Terkait penampakan hantu saat ketindihan, para peneliti menduga bahwa penyebabnya bisa jadi karena kinerja otak yang terganggu.

Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di jurnal Medical Hypotheses; Baland Jalal yang merupakan seorang pakar neurosains dan koleganya Vilayanur Ramachandran di University of California, San Diego menulis bahwa otak kita mungkin memiliki peta saraf tubuh.

Ketika neuron mengirimkan perintah pada tubuh untuk bergerak, tetapi kemudian tidak mendeteksi adanya gerakan; peta tubuh di otak menjadi terganggu.

"Ini menyebabkan distorsi persepsi diri, sehingga Anda mungkin akan mengalami keluar dari tubuh, atau melihat berbagai bentuk yang aneh muncul, meskipun bentuk-bentuk itu sebetulnya adalah versi cacat dari diri Anda sendiri," ujar Jalal kepada The Guardian, 30 Oktober 2015.

Baca juga: Kisah-kisah Menyeramkan tentang Ketindihan dari Seluruh Dunia Terkuak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+