Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan yang Mengubah Dunia: Pohon Natal, Kenapa Harus Cemara?

Kompas.com - 25/12/2019, 10:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Beberapa orang percaya, orang pertama yang menyalakan lilin di atas pohon Cemara bernama Martin Luther.

Konon katanya, suatu malam menjelang Natal Luther pulang melewati hutan. Saat itu dia terpesona dengan pohon cemara yang bermandikan cahaya bintang.

Karena dia ingin membagikan hal itu dengan keluarganya, Luther kemudian menebang sebuah pohon cemara dan membawanya pulang. Dia meletakkan lilin kecil di cabang sebagai simbol dari langit Natal yang dilihatnya.

Namun yang pasti, pada 1605 sejarah mencatat bahwa penduduk Strasburg mengatur pohon cemara di ruang tamu. Pada pohon cemara itu digantung aneka hiasan seperti kertas berwarna, apel, wafer, kertas emas, permen, dan lainnya.

Awalnya banyak negarawan dan tokoh rohaniwan yang melarang penggunaan pohon cemara sebagai perayaan Kristus.

Tradisi pohon Natal di era modern

Jika tak ada ratu Victoria, mungkin tradisi menata kado natal di bawah pohon tak akan ada.

Pada 1800-an imigran Jerman membawa tradisi pohon Natal masuk ke Inggris. Namun hal ini tak sesuai dengan penduduk setempat.

Pada 1846, London Illustrated News menggambarkan kebersamaan natal keluarga penguasa Inggris. Ratu Victoria dan suaminya yang berkebangsaan Jerman Albert, beserta anak-anaknya berkumpul di sekitar pohon cemara behiaskan ornamen di setiap cabangnya. Gambar ini diambil di Istana Windsor.

Sejak saat itu, tradisi ini diikuti penduduk setempat.

Tradisi ini sama sekali tidak populer di Amerika, meski orang Belanda dan Jerman telah memperkenalkannya. Mereka tidak terpengaruh Ratu.

Namun, para pemimpin sipil Amerika, seniman, dan penulis mulai memperkenalkan kebiasaan Natal berkumpul di tengah keluarga. Hal ini untuk mengganti kebiasaan lama yang dianggap kuno, misalnya pergi berlayar.

Gambar yang berpusat pada keluarga ini semakin diperkuat oleh puisi yang sangat populer yang ditulis oleh Clement Moore pada tahun 1822 yang dikenal sebagai "Twas the Night Before Christmas". Puisi yang sama menyulap gambar modern Santa Claus.

Baca juga: Begini Cara Astronot Rayakan Natal di Luar Angkasa

Butuh waktu lama sebelum pohon Natal menjadi bagian integral dari kehidupan Amerika selama malam yang setia ini. Presiden Franklin Pierce (1804-1869) mengatur untuk memiliki pohon Natal pertama di Gedung Putih, selama pertengahan 1850-an.

Presiden Calvin Coolidge (1885-1933) memulai Upacara Penerangan Pohon Natal Nasional di halaman Gedung Putih pada tahun 1923.

Meskipun secara tradisional tidak semua budaya Kristen menghiasi rumah mereka dengan pepohonan dan hadiah, pengaruh yang diberikan oleh Barat dan meningkatnya konsumerisme telah mengubah pohon Natal menjadi simbol di mana-mana.

Pohon Natal telah berkembang jauh dari asal-usulnya yang dianggap menyembah berhala menjadi suatu kebaikan yang sangat populer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com