Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Penyakit Alzheimer Didiagnosis dengan Selai Kacang?

Kompas.com - 24/12/2019, 18:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Pendidikan yang baik pada sepertiga pertama fase kehidupan dapat mengurangi risiko pengembangan Alzheimer hingga delapan persen.

Dengan bertambahnya usia, faktor-faktor lain ikut berperan. Sebagai contoh, sangat penting untuk mengkompensasi gangguan pendengaran dan penglihatan dengan alat bantu dengar dan alat bantu penglihatan.

Jika otak tidak lagi digunakan secara normal di area-area ini, penyakit akan berkembang.

"Latihan juga merupakan faktor utama," kata Dodel, yang merekomendasikan untuk menari.

"Tango lebih baik daripada berdansa waltz. Karena pada titik tertentu kita dapat melakukan waltz secara tidak sadar, tetapi dengan Tango kita selalu harus memikirkan langkah-langkah rumit," jelasnya.

Baca juga: Selain Bersihkan Area Mulut, Gosok Gigi Bisa Turunkan Risiko Alzheimer

Kelebihan berat badan, diabetes dan penyakit pembuluh darah juga merupakan faktor risiko tambahan.

Karena itu, merokok, alkohol, dan diet yang tidak seimbang juga dapat meningkatkan risiko.

Terakhir tetapi tidak kalah pentingnya, melakukan kontak teratur dengan orang lain. Kesepian dan isolasi sosial membuat otak kurang aktif.

"Jika Anda dapat mengantisipasi semua faktor risiko, Anda dapat mengurangi risiko hingga 35 persen," tandas Dodel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau