Terlebih, wanita memiliki risiko 100 kali lipat mempunyai kanker payudara dibandingkan pria.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu wanita memiliki kanker payudara, antara lain:
"Berdasarkan info yang di dapat dari RS Kanker Dharmais, kasus kanker payudara yang datang ke RS sudah terlambat," ujar Ari.
Diperkirakan, 30 persen kanker payudara sudah menyebar ke organ lain dan 30 persen lainnya datang dengan kondisi lanjut.
Semakin lanjut kanker payudara yang datang semakin buruk prognosis dan pembiayaan pengobatan yang harus dikeluarkan juga bertambah besar.
"Oleh karena itu bagi seluruh ibu apalagi dengan risiko tinggi, harus selalu ingat agar secara rutin memeriksa sendiri apakah ada benjolan di payudaranya. Jika merasakan ada benjolan sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan benjolan yang terjadi tersebut atau SADANIS (pemeriksaan payudara klinis)," terangnya.
Systemic Lupus Eritematosus (SLE)
"Penyakit kedua yang lebih banyak dijumpai pada wanita adalah penyakit SLE. Penyakit autoimun yang poluler di tengah masyarakat," kata Ari.
Penyakit SLE dikatakan Ari dialami sembilan kali lebih banyak pada wanita dibandingkan pria.
Penyakit SLE terjadi pada 30-50 kasus pada 100.000 penduduk.
Penyakit ini terjadi pada wanita muda usia produktif dan jarang sekali ditemukan pada usia tua.
"Ditandai dengan rambut rontok, gangguan pada kulit terutama wajah berupa merah-merah kulit seperti kupu-kupu dan akan bertambah merah jika terpapar sinar matahari, nyeri-nyeri pada sendi dan otot, demam yang tidak terlalu tinggi serta sariawan berulang," ungkap Ari.
Dia menjelaskan, SLE bisa menyebabkan berbagai gangguan organ tubuh antara lain kelainan darah, gangguan ginjal, gangguan jantung dan pembuluh darah, gangguan paru, gangguan pada organ-oragan pencernaan seperti usus, lambung dan liver, gangguan pada sistem saraf pusat, serta gangguan pada mata.
Pasien yang mengalami SLE karena gangguan pada pembekuan darahnya juga bisa mengalami keguguran berulang.
Mengingat komplikasi yang multiorgan deteksi dini penyakit ini juga menjadi penting agar komplikasi yang bisa melibatkan banyak organ bisa dicegah.
"Bagi pasien yang sudah diketahui menderita SLE maka dianjurkan untuk minum obat teratur dan agar selalu kontrol teratur agar komplikasi akibat penyakit SLE tidak terjadi," terangnya.