KOMPAS.com- Memiliki payudara padat dan berisi merupakan impian banyak wanita. Namun siapa sangka, payudara padat dan berisi justru lebih berisiko memicu kanker payudara.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Profesor DR Dr Aru W Sudoyo SpPD KHOM FINASIM FACP, dalam sebuah acara bertajuk Patient Journey in Oncology Total Solution yang diadakan oleh PT Kalbe Farma Tbk di Bogor, Selasa (7/10/2019).
Pada dasarnya, semua orang memiliki sel kanker dalam tubuhnya, yang menjadi perbedaan ialah banyaknya sel tersebut serta faktor risiko yang dapat membuat sel-sel kanker berkembang hingga menjadi ganas.
Aru menjelaskan, wanita dengan payudara padat otomatis memiliki sel kanker yang juga banyak di payudaranya.
Baca juga: Biosimilar Trastuzumab Berpotensi Jadi Alternatif Obat Kanker Payudara
Inilah yang membuat wanita berpayudara padat dan berisi lebih berisiko mengalami kanker payudara. Salah satunya karena mutasi gen dari sel kanker sangat memungkinkan terjadi.
"Payudara padat itu sel yang ada di dalamnya lebih banyak dan jumlah tersebut membuat payudara jenis itu lebih rentan akan kanker payudara. Risiko mutasi gen yang ada di dalam payudara semakin besar kemungkinannya," kata Aru.
Dalam pemaparannya, Aru memperlihatkan perbandingan gambar antara payudara yang padat berisi dan yang tidak.
Dalam gambar itu menunjukkan bahwa di dalam payudara yang padat, terdapat kelenjar, lemak dan sel-sel payudara lebih banyak daripada payudara yang tidak padat.
"Semakin banyak sel-sel kanker, semakin besar juga kemungkinan terjadinya mutasi gen, dan risiko kanker secara jelas juga tinggi. Nah ini posisinya di payudara, makanya kanker payudara yang sangat berisiko," tuturnya.
Selain itu, kata Aru, pada payudara padat sangat sulit melakukan mamografi, padahal mammografi menjadi tindakan yang penting dilakukan untuk melihat bagaimana perkembangan sel-sel kanker di dalam payudara.
Baca juga: Ikan Asin Juga Bisa Jadi Penyebab Kanker, Ini Penjelasan Ahli
Mammografi atau mammogram adalah tes pemindaian yang dilakukan untuk menangkap gambar jaringan payudara dengan menggunakan teknologi foto Rontgen.
Mammografi merupakan salah satu tes yang penting dilakukan untuk melihat adanya kelainan di payudara, seperti, kanker payudara, tumor, kista payudara, atau penumpukan kalsium (kalsifikasi) pada jaringan payudara.
"Payudara yang padat itu juga lebih sulit dilakukan mammografi, padahal mammografi ini penting juga dilakukan untuk mendeteksi ada apa di payudara, apa ada kelainan apa enggak, atau ada kanker yang sedang berkembang apa enggak," ucap Aru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.