Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2019: 5 Kejadian Langka, Moonbow hingga Zebra Polkadot

Kompas.com - 21/12/2019, 19:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Alam menyimpan banyak misteri dan hal yang mungkin tak pernah kita bayangkan.

Seperti 5 fenomena paling langka berikut ini yang beruntung dapat direkam kamera dan dijelaskan para peneliti.

Apa saja fenomena langka itu? Mulai dari pelangi di malam hari sampai zebra polkadot.

1. Pelangi di malam hari

Moonbow atau pelangi yang muncul di malam hari adalah salah satu fenomena sangat langka. Beruntung ada yang berhasil menangkap momen ini. Moonbow atau pelangi yang muncul di malam hari adalah salah satu fenomena sangat langka. Beruntung ada yang berhasil menangkap momen ini.

Pada Maret 2019, beberapa orang di belahan bumi utara menyaksikan fenomena supermoon. Menariknya, mereka juga menyaksikan fenomena super langka yang bernama moonbow.

Moonbow adalah pelangi di malam hari. Ini disebabkan oleh bias cahaya bulan.

Melansir IFL Science, Senin (25/3/2019), ada beberapa alasan yang membuat pelangi di malam hari lebih jarang terlihat dibanding siang hari.

Pertama dan terpenting, harus ada tetesan air di sekitar Bulan. Langit juga harus gelap, sehingga tidak bisa dilihat setelah matahari terbenam atau sebelum fajar.

Kemudian, Bulan harus cukup rendah di langit, setidaknya kurang dari 42 derajat dari cakrawali dan ada di fase paling terang.

Cahaya yang dipantulkan Bulan di permukaan hanyalah sebagian kecil dari apa yang kita dapatkan dari Matahari.

Pelangi malam hari tidak hanya langka, tapi juga lebih redup dibanding pelangi siang hari. Seringkali warna yang terlihat hanya putih karena saking redupnya.

Baca selengkapnya: Langka, Pelangi di Inggris Muncul Malam Hari

2. Legenda Moby Dick dalam dunia nyata

Paus putih yang terlihat di Baja California, MeksikoManuel Gonzalez Paus putih yang terlihat di Baja California, Meksiko

Mobi Dick merupakan judul novel karya Herman Melville yang dipublikasikan pada 1851.

Novel ini mengisahkan tentang petualangan seorang pelaut yang terobsesi melampiaskan dendam pada seekor paus putih bernama Moby Dick.

Setelah novel itu terbit, tak ada yang pernah menemukan paus putih berkeliaran di laut lepas.

Namun pada Agustus 2019, paus putih benar-benar ada dan tertangkap kamera Manuel Gonzalez. Dia adalah seorang pemandu wisata dan instruktur scuba.

Namun bila Moby Dick adalah paus sperma ganas yang menyerang manusia, paus albino yang ditemukan Gonzalez ini tampak tidak tertarik dengan para penonton manusianya.

Paus tersebut datang ke perairan Meksiko untuk musim kawin tahunannya, dan mungkin lebih tertarik untuk mencari paus lainnya.

Baca selengkapnya: Bak Legenda Moby Dick, Paus Putih Langka Tertangkap Kamera

3. Narluga, anak dari perkawinan silang Paus Beluga dengan Narwhal

Kerangka Narluga, hewan hybrid hasil perkawinan silang antara paus beluga dan narwhal.science alert Kerangka Narluga, hewan hybrid hasil perkawinan silang antara paus beluga dan narwhal.

Pada tahun 1990, seorang pemburu menemukan tiga hewan dengan bentuk tak biasa di lepas pantai Greenland Barat. Pemburu itu menggambarkan jika hewan yang ia lihat mirip paus, namun tidak seperti pada umumnya.

Sang pemburu lantas menyimpan salah satu hewan yang berhasil diburunya tersebut. Kemudian karena keanehan bentuknya, ia membawanya ke Natural History of Denmark.

Penelitian pada tahun 1993 berhasil menyimpulkan jika hewan dengan bentuk tak biasa itu ternyata merupakan hewan hybrid. Binatang aneh ini diketahui berasal dari pasangan beda jenis, yakni spesies paus beluga (bapak) dan narwhal (induk).

Baca selengkapnya: Langka, Begini Jadinya kalau Paus Beluga Kawin dengan Narwhal

4. Zebra polkadot

Zebra biasanya memiliki motif garis hitam putih pada tubuhnya, tapi berbeda dengan zebra yang satu ini. Seorang fotografer memotret seekor anak zebra berwarna gelap dengan motif polkadot di tubuhnya.

Fotografer Frank Liu sedang mencari badak di Cagar Alam Masai Mara Kenya. Namun ia justru mendapati zebra dengan motif luar biasa tersebut. Zebra unik yang diberi nama Tira itu diperkirakan berumur satu minggu.

Ren Larison, ahli biologi yang mempelajari evolusi motif garis zebra di University of California, Los Angeles menyebut kalau Tira memiliki kondisi yang disebut pseudomelanisme alias mutasi genetik langka di mana hewan menampilkan semacam kelainan dalam pola garis mereka.

Sel khusus yang disebut melanosit menghasilkan melanin, pigmen yang menentukan warna sel bulu dan kulit pada mamalia. Namun ada berbagai mutasi yang dapat mengganggu proses terbentuknya melanin.

Pada kasus Tira, Greg Barsh, ahli genetika di Hudson Alpha Institute mengatakan jika Tira memiliki melanosit. Namun untuk beberapa alasan, melanin justru tidak berkembang menjadi motif garis-garis.

Baca selengkapnya: Serba Serbi Hewan: Foto Penampakan Zebra Polkadot Langka di Kenya

5. Telur es selimuti pantai di Finlandia

Fenomena telur es di Pulau Hailuoto, Finlandia. Fenomena telur es di Pulau Hailuoto, Finlandia.

Fotografer amatir, Risto Mattila, merupakan salah seorang yang melihat dan mengabadikan fenomena 'telur es' itu di Pulau Hailuoto, Teluk Bothnia, antara Finlandia dan Swedia.

Sejumlah pakar menilai kemunculan telur es itu disebabkan proses langka, yaitu ketika bongkahan-bongkahan es kecil digulirkan air dan angin.

Pakar cuaca BBC, George Goodfellow, menyebut bola-bola es itu bisa terwujud karena dalam kondisi dingin dan berangin.

"Gambaran umumnya adalah bola-bola es itu terbentuk dari lembaran es besar, yang kemudian digulirkan ke sana ke mari oleh ombak sehingga membentuk wujud bulat," paparnya.

"Mereka bisa muncul ketika permukaan air laut membeku dan ini juga membuatnya semakin halus. Jadi hasilnya adalah bola es halus di pantai, entah itu ditiupkan ke sana atau terdampar oleh air pasang."

Baca selengkapnya: Fenomena Cuaca Langka, Ribuan Telur Es Selimuti Pantai di Finlandia

Sumber: Kompas.com (Gloria Setyvani Putri, Shierine Wangsa Wibawa, Monika Novena)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com