KOMPAS.com - Seorang pengguna Twitter bernama Ilham R Putera, menceritakan kisahnya masuk UGD karena meminum kopi.
Dia bercerita bahwa pada tengah malam, jantungnya tiba-tiba berdetak secara tidak teratur. Hal ini membuatnya panik, sehingga dia pun pergi ke unit gawat darurat (UGD) untuk mendapatkan penanganan.
Dituturkan oleh Ilham, rupanya dia mengalami supraventricular tachycardia atau SVT.
"(SVT adalah) abnormal fast heart rhythm (ritme jantung cepat abnormal) akibat konsumsi kafein," ujarnya.
Baca juga: Adian Napitupulu Kolaps, Bagaimana Gangguan Jantung Sebabkan Pingsan?
Ilham menyampaikan bahwa kopi mengandung kafein yang merupakan stimulan alami bagi tubuh dan bisa merangsang sistem saraf pusat, serta menyebabkan palpitasi jantung.
"Meski jantung memiliki ritme yang teratur, tapi rangsangan saraf bisa mengubah ritme tersebut," tulisnya.
Sedikit berbagi cerita dan pengalaman bagi kalian pencipta dan penikmat secangkir kopi, beberapa hari lalu sekitar pukul 00.30 WIB saya mengalami jantung berdebar yg tidak lazim melainkan detak yg sangat tidak teratur, mengakibatkan kondisi tubuh saya terasa sangat tidak nyaman. pic.twitter.com/IMFlMSkIh7
— Ilham R Putera (@Rachmatputera_) December 12, 2019
Terkait hal ini, Kompas.com menghubungi dr Ivan Noersyid, SpJP, dokter spesialis jantung dari RS Awal Bros Bekasi Timur, pada Kamis (19/12/2019).
Ivan menjelaskan bahwa supraventricular tachycardia atau takikardia supraventikular (SVT) adalah suatu jenis aritmia atau gangguan irama jantung, di mana jantung berdetak lebih cepat, di atas 100-150 kali per menit.
"Memang kalau kopi itu pro aritmia atau kalau berlebihan bisa memciu aritmia, tetapi yang terbukti (bisa dipicu oleh kopi) bukan SVT, tetapi ventrikel takikardi," ujarnya.
Baca juga: 3 Penyakit Jantung yang Rentan Dialami Wanita, Apa Saja?
Dijelaskan oleh Ivan, pada jantung kita ada semacam konduksi atau jalur listrik dari serambi ke bilik jantung. Ketika bekerja, terjadilah kontraksi berurutan dari serambi ke bilik.
Bila SVT bersumber dari serambi jantung atau atrium (ruang atas jantung), ventrikel takikardi yang juga ditandai dengan jantung berdetak lebih cepat disebabkan oleh sinyal listrik abnormal pada bilik atau ventrikel (ruang bawah jantung).
Dilansir dari Mayoclinic, Gejala SVT meliputi rasa berdebar-debar, detak jantung yang cepat, napas pendek, pusing, keringat berlebih dan penurunan kesadaran.
Sementara itu, gejala ventrikel takikardi meliputi pusing, napas pendek, detak jantung cepat, rasa sakit di dada, dan kejang-kejang. Bila berlanjut, ventrikel takikardi juga bisa menyebabkan kehilangan kesadaran dan kematian akibat henti jantung.
Baca juga: Kenapa Wanita Lebih Rentan Mengidap Penyakit Jantung?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.